Sungai Pakning. | Warga Desa Tanjung Beliit Tanggal 13 Januari 2024 Mendatangi Koperasi Batu Darul Makmur, Ingin menanyakan Perihal 2 Motor Milik Warga Desa Tanjung Belit Yang Dirampas, Dirusak dan di sekap Oleh Koperasi Bukit Batu Darul Makmur, tanpa ada kejelasan.(14/1/2025)
Warga Yang Mendatangi Koperasi Bukit Batu Darul Makmur merasa Kesal karena setelah tiba di Kantor Koperasi Bukit Batu Darul Makmur Malah menemukan Kondisi Kantor Yang kosong. Dan tidak ada satu pegawai Koperasi yang ada di tempat, dan pada hari itu bukan tanggal merah,
Menurut Informasi Salah satu warga Tanjung Belit tsbt telah Membuat janji temu dengan Sekretaris Koperasi Bukit Batu Darul Makmur Bapak Husni untuk Menyelesaikan Perkara tersebut, namun setelah menunggu terlalu lama tidak ada kabar berita dari Sekretaris Koperasi tersebut.
Terlepas dari permasalahan tersebut warga Tanjung belit merasa kecewa dan berharap ada penjelasan tentang keberadaan motor tersebut yang mana pemilik motor tersebut tidak bisa mencari nafkah karna kendaraan tersebut di sita oleh koperasi Bukit Batu Darul Makmur.
Salah satu warga tersebut menyampaikan ke awak media, motor tersebut sudah 3 hari di tahan oleh pihak koperasi, untuk itu warga tersebut harus libur bekerja.
Awak media yang Mendengar penjelasan dari warga yang motor nya di sita tersebut berada di lahan masyarakat, dan bukan berada dilahan Koperasi. Kenapa motor tersebut di Rampas, di rusak dan di sita.
Awak media yang mendengar informasi ini sangat menyayangkan kejadian ini, dimana sikap arogansi Koperasi Bukit Batu Darul makmur ini.
Awak media juga menanyakan permasalahan kepada Lembaga Bantuan Hukum, atas dasar apa Motor warga tersebut di sita dan di tahan, menurut LBH tersebut apa yang dilakukan oleh Pihak Koperasi ini merupakan tindak pidana kriminal. Dan bisa di laporkan ke APH. Karna merampas, merusak dan menyita barang yang bukan milik nya.
Awak media juga menyayangkan sikap. Koperasi Bukit Batu Darul. Makmur ini bersikap arogansi, padahal seperti yang awak media dapatkan informasi bahwa Laham plasma yang di kelola oleh Koperasi Bukit Batu Darul makmur ini mencapai lebih kurang 1500 Hektar.
Kejadian ini menjadi Tanda tanya besar bagaimana Pengurus Koperasi Bukit Batu Darul makmur bisa bersikap begini terhadap warga yang berdampingan dengan lahan plasma.
Atas dasar hal ini pihak Media dan LBH akan Membawa Kasus ini ke proses Hukum.
Hingga berita ini terbit kendaraan yang di sita masih simpang siur keberadaan nya, dan Sekretaris Koperasi di hubungi oleh awak media justru menunda nunda dan beralasan tidak mengetahui kejadian ini.
About The Author
Eksplorasi konten lain dari ๐๐๐๐๐๐๐๐๐.๐๐๐
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
