Jakarta β Publik kembali diguncang dengan kebijakan kontroversial yang dikeluarkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. Keputusan melarang pengecer menjual gas LPG 3 kg dinilai mendadak dan tidak dikomunikasikan dengan Presiden Prabowo Subianto, memicu antrean panjang dan kelangkaan gas di berbagai daerah.(5/2/2025)
Sejumlah video viral di media sosial memperlihatkan warga yang kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kg. Bahkan, ada yang langsung meluapkan kemarahannya kepada Menteri Bahlil, menuduhnya sebagai biang keladi atas kesusahan rakyat kecil.
Pengamat politik Rocky Gerung dalam kanal YouTube Suara Anda menegaskan bahwa kebijakan ini tidak dikonsultasikan dengan Presiden.
“Kalau sekelas Presiden tidak tahu atau tidak dilapori, terus menteri yang bikin kebijakan itu, atas izin siapa? Di negara ini, paling gampang untuk mengalihkan isu adalah dengan mempermainkan nasib rakyat kecil,” tegasnya.
Tak hanya Rocky Gerung, pengamat lain juga mencurigai adanya skenario besar di balik keputusan ini.
βKemarin ada isu soal pagar laut yang hampir ketahuan siapa dalangnya. Sekarang tiba-tiba ada kebijakan yang mengusik rakyat kecil. Ini bukan kebetulan,β kata seorang analis politik
Netizen pun berspekulasi bahwa kebijakan ini bukan murni keputusan Bahlil, melainkan atas perintah pihak lain. Nama Mulyono mencuat sebagai sosok yang diduga berperan di balik manuver ini.
βWalaupun Bahlil adalah Menteri ESDM di kabinet Prabowo, semua orang tahu siapa tuannya,β ungkap seorang komentator politik Kanal YouTube Suara Anda
Situasi ini semakin pelik ketika Prabowo akhirnya turun tangan, menginstruksikan agar pengecer bisa kembali menjual LPG 3 kg. Langkah ini dianggap sebagai upaya meredakan kemarahan publik dan menunjukkan bahwa Presiden berpihak pada rakyat kecil.
Fenomena ini menambah daftar panjang dugaan pengalihan isu di Tanah Air. Sebelumnya, ketika seorang mantan presiden disebut masuk dalam daftar tokoh terkorup OCCRP, perhatian publik tiba-tiba dialihkan ke pemecatan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Kini, saat kasus pagar laut mulai mencuat, kebijakan gas LPG 3 kg pun mendadak dipersoalkan.
“Banyak yang menilai bahwa strategi semacam ini bukanlah hal baru. βDi negara ini, setiap ada kasus besar yang melibatkan elit, selalu ada isu lain yang dimainkan untuk mengalihkan perhatian publik,β tambahnya
Kebijakan Menteri Bahlil soal pelarangan penjualan gas LPG 3 kg di pengecer tidak hanya memicu gejolak di masyarakat, tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar: Apakah ini keputusan murni, atau isu yang dibuat agar rakyat membenci Prabowo.
Yang jelas, rakyat kembali menjadi korban dari permainan politik tingkat tinggi.
Eksplorasi konten lain dari ππππ π-π©π¨π¬π
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.