Scroll untuk baca artikel
Example 816x612
Example floating
Example floating
Example 728x250 Example 728x250
Berita Viral

Masyarakat Setempat Terabaikan, Lahan Plasma Diduga Jatuh ke Tangan Orang Luar

961
×

Masyarakat Setempat Terabaikan, Lahan Plasma Diduga Jatuh ke Tangan Orang Luar

Sebarkan artikel ini

Jilid 3 (revisi judul)

Sungai Pakning, 8 Februari 2025 โ€“ Kisruh yang terjadi di Koperasi BBDM terus bergulir dan menjadi perbincangan panas di tengah masyarakat, khususnya di area plasma koperasi. Pernyataan terbaru dari Thomas, Humas PT. Surya Dumai Agrindo (SDA), semakin memperkeruh situasi setelah ia secara tegas membantah pernyataan yang sebelumnya disampaikan oleh Sulaiman, Juru Bicara Koperasi BBDM.

 

MataXpost.com
Example 670x550
Tiada Kebenaran Yang Mendua

Dalam sebuah pernyataan yang terbit pada 31 Januari 2025, Sulaiman mengklaim bahwa pengelolaan lahan plasma Koperasi BBDM di Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, telah dilakukan sesuai prosedur. Namun, Thomas dengan tegas menyatakan bahwa pernyataan tersebut “Tidak Benar!”.

 

Dugaan Nepotisme dan Jual Beli Lahan

 

Lahan plasma seluas ยฑ1.600 hektar yang tersebar di 5 desa dan 1 kelurahan ini seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat setempat. Namun, berdasarkan data yang beredar, lebih dari 70% penerima lahan justru berasal dari luar daerah. Hal ini didukung oleh SK Bupati Bengkalis yang ditandatangani oleh Plh. Bupati, H. Bustami, pada 11 September 2020.

 

Keputusan tersebut menimbulkan spekulasi bahwa terjadi konflik kepentingan, nepotisme, dan praktik jual beli lahan secara ilegal. Yang lebih ironis, banyak warga asli dari 5 desa dan 1 kelurahan tersebut justru tidak terdata sebagai penerima lahan plasma, meskipun mereka merupakan bagian dari kelompok tani yang seharusnya menjadi prioritas.

 

Kontrak yang Dipertanyakan, Janji yang Dipungkiri?

 

Dalam perjanjian kerja sama No. 02.0.4/SPK/001/V/2020 antara PT. SDA dan Koperasi BBDM, Pasal 3 Ayat 3 menyebutkan bahwa koperasi bertanggung jawab penuh untuk mengakomodir seluruh hak plasma masyarakat sesuai hasil inventarisasi yang telah dilakukan. Bahkan, Pasal 9 secara eksplisit menyatakan bahwa PT. SDA tidak akan mendapat tuntutan hukum dari anggota koperasi atau pihak lain terkait pengelolaan kebun plasma.

 

Namun, fakta di lapangan justru menunjukkan sebaliknya. Konflik kini mencuat ke permukaan, dengan warga yang merasa hak mereka telah dirampas. Jika benar perjanjian ini dijalankan sebagaimana mestinya, mengapa masih terjadi ketidakpuasan dan protes dari masyarakat?

 

PT. SDA Bungkam, Apa yang Disembunyikan?

 

Sejumlah media, termasuk Tim Mata X Post, telah berulang kali menghubungi Thomas untuk meminta klarifikasi lebih lanjut terkait sikap PT. SDA atas konflik ini. Namun, pesan yang dikirim via WhatsApp hanya dibaca tanpa ada tanggapan.

 

Padahal, pernyataan Thomas sebelumnya sangat keras membantah klaim Sulaiman. Lalu, mengapa ia kini memilih diam? Apakah ada sesuatu yang coba disembunyikan? Atau, apakah ada tarik ulur kepentingan antara PT. SDA dan Koperasi BBDM yang belum terungkap?

 

Hingga berita ini diturunkan, tidak ada informasi resmi dari PT. SDA mengenai langkah yang akan mereka ambil untuk menyelesaikan konflik yang tengah memanas ini.

 

Satu hal yang pasti, masyarakat kini menunggu jawaban. Akan dibawa ke mana Koperasi BBDM? Apakah kepentingan masyarakat akan tetap dikorbankan demi segelintir pihak?

(TIM XPOST)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 468x60