PEKANBARU โ Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru mengusulkan pembentukan pangkalan elpiji khusus bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Langkah ini sebagai respons terhadap larangan pengecer menjual gas elpiji tiga kilogram, yang kini hanya boleh disalurkan oleh pangkalan resmi sesuai peruntukannya. (5/2/2025)
Kepala Disperindag Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin, menegaskan bahwa kebutuhan gas elpiji bagi pelaku UMKM sangat tinggi. Jika tidak diatur dengan baik, dikhawatirkan akan terjadi kelangkaan dan lonjakan harga yang merugikan para pengusaha kecil.
โIni yang akan kami diskusikan lebih lanjut dengan pihak agen dan Pertamina. Kebutuhan gas UMKM cukup besar, ada yang bisa menghabiskan hingga dua tabung per hari,โ ujar Zulhelmi Arifin pada Selasa (4/2/2025).
Dengan adanya larangan pengecer menjual gas subsidi, para pelaku usaha kecil harus membeli langsung dari pangkalan resmi. Namun, tidak semua pangkalan memiliki stok yang cukup untuk memenuhi permintaan tinggi dari UMKM. Oleh karena itu, Disperindag berinisiatif mengusulkan pangkalan khusus bagi UMKM agar mereka tidak kesulitan mendapatkan bahan bakar usaha.
Selain itu, Zulhelmi juga mengingatkan agar usaha yang sudah berkembang menggunakan elpiji non-subsidi. โKami imbau yang usahanya sudah besar agar beralih ke gas non-subsidi. Ini juga akan kami diskusikan lebih lanjut dengan agen dan Pertamina,โ jelasnya.
Saat ini, Harga Eceran Tertinggi (HET) gas elpiji tiga kilogram di Pekanbaru masih bertahan di Rp18 ribu per tabung. Namun, dengan semakin tingginya permintaan, muncul kekhawatiran harga bisa mengalami kenaikan jika distribusi tidak diawasi dengan ketat.
Keputusan terkait pangkalan khusus UMKM ini diharapkan segera mendapat persetujuan, agar pelaku usaha kecil tetap dapat beroperasi tanpa hambatan di tengah perubahan regulasi. Apakah solusi ini akan efektif? Waktu yang akan menjawab.
(Kominfo8/RD2)
About The Author
Eksplorasi konten lain dari ๐๐๐๐๐๐๐๐๐.๐๐๐
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
