Pekanbaru, 5 Februari 2025 โ Pemko Pekanbaru kembali jadi sorotan tajam! Alih-alih melunasi utang proyek tahun lalu yang mencapai Rp400 miliar, pemerintah kota justru ngotot menjalankan proyek baru yang diduga sarat kepentingan.
Langkah ini memicu kritik keras dari berbagai kalangan, termasuk Kabid SosPol GRIB Jaya Riau, Ade Monchai, yang menuding Pemko gagal mengelola keuangan daerah dan lebih sibuk membangun citra ketimbang menyelesaikan tanggung jawabnya.
“Jangan hanya mikirin proyek baru sementara utang lama belum lunas! Ini bukan soal pembangunan, tapi soal akal-akalan!” tegas Ade.
Namun, Pemko berdalih bahwa perbaikan jalan tetap jadi prioritas utama. Plh Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Zarman Candra, menegaskan proyek ini tetap berjalan meski kondisi keuangan daerah tengah kritis.
Data Dinas PUPR Pekanbaru mencatat kondisi jalan rusak di kota ini:
โ 109 km rusak berat
โ 96 km rusak sedang
โ 254 km rusak ringan
Tetapi publik justru semakin curiga. Anto, seorang pengamat kebijakan publik, mengingatkan bahwa proyek ini bisa menjadi “bom waktu” yang membuka celah korupsi.
“Kalau Pemko tak hati-hati, ini bisa jadi ladang bancakan para pejabat!”, pungkas Anto
JALAN PARIT INDAH: ALIBI UNTUK MAIN PROYEK?
Di tengah gonjang-ganjing utang dan proyek jalan, muncul dugaan baru, diduga ada pihak membesar-besarkan isu kerusakan Jalan Parit Indah sebagai alasan untuk mengamankan proyek baru.
Padahal, jalan ini baru diperbaiki tahun 2023 dengan dana Rp5,3 miliar dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Riau.
Plt Kepala Dinas PUPR Pekanbaru, Edward Riansyah, sebelumnya mengungkapkan bahwa proyek perbaikan ini dilakukan sepanjang 2 kilometer dan sudah rampung pada Mei 2023.
Kalau benar jalan ini rusak parah lagi, berarti ada yang tidak beres! Baru diperbaiki kok sudah rusak?
Lebih mencurigakan lagi, Bankeu Provinsi Riau juga menggelontorkan Rp13 miliar untuk sejumlah ruas jalan lain, termasuk Jalan Firdaus, Jalan Tanjung, dan Jalan Pemuda, Tampan.
Jika dugaan ini benar, maka ini bukan lagi soal pembangunan, tapi modus proyek yang menguntungkan segelintir elite!
Untuk di ketahui, Plh sekdako Zarman pernah diterpa isu dugaan korupsi, dibeberapa media online yang diterbitkan pada tanggal 24/9/2024 menyebutkan, Kalaksa BPBD Kota Pekanbaru Zarman Candra, S.STP.,M.Si disebut-sebut sebagai aktor utama dugaan Korupsi beberapa kegiatan tahun 2023 di BPBD kota Pekanbaru.
Ketiga kegiatan tersebut diantaranya pengadaan kalender dinding, pekerjaan interior gedung tidak sederhana dan rehab gudang, yang mana semua itu bersumber dari APBD Kota Pekanbaru Tahun anggaran 2023.
Tetapi terkait isu dugaan tersebut, tim X post belum meminta keterangan dari Plh sekdako Zarman.
SKANDAL SAMPAH: TENDER KOTOR, WARGA MERANA!
Belum selesai dengan skandal proyek jalan, Pemko Pekanbaru kembali dipertanyakan karena krisis sampah yang tak kunjung selesai.
Dugaan permainan dalam tender pengelolaan kebersihan semakin menguat, di mana perusahaan dengan rekam jejak buruk justru kembali memenangkan kontrak.
“Kami butuh solusi nyata, bukan proyek siluman yang cuma menguntungkan pejabat,” keluh Ricky, warga Panam.
PEMILIHAN WALI KOTA BARU: SAATNYA BERSIH-BERSIH!
Di tengah carut-marut ini, harapan kini bertumpu pada Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih yang akan dilantik pada 20 Februari 2025.
Ade Monchai menegaskan, pemimpin baru harus segera melakukan audit total terhadap keuangan daerah dan membersihkan pejabat warisan lama yang dinilai gagal mengelola kota.
“Jangan sampai wajah lama yang sudah terbukti bermasalah tetap bercokol di pemerintahan! Pemko butuh penyegaran total!”tutup Ade
Kini, publik menanti langkah Pemko Pekanbaru. Akankah mereka lebih mementingkan tanggung jawab atau terus bermain proyek demi kepentingan terselubung?
About The Author
Eksplorasi konten lain dari ๐๐๐๐๐๐๐๐๐.๐๐๐
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.