Pekanbaru, 21 April 2025 — Saat ribuan ASN Kota Pekanbaru berbondong-bondong menuju Tenayan Raya mengikuti program penanaman jagung bersama Wali Kota Agung Nugroho dan Kapolda Riau Irjen Herry Heriawan, serta Gubri, suasana kontras justru terlihat di lingkungan UPT Perparkiran Dinas Perhubungan.
Ravid Dwi Febri, Kasubag Tata Usaha UPT Perparkiran, tampak santai di kantornya, jauh dari gegap gempita kegiatan strategis pemerintahan yang menyatukan seluruh elemen ASN. Ketidakhadirannya menimbulkan tanda tanya besar: apakah ia tidak mendapat arahan dari atasannya, atau memang sengaja mengabaikannya?
Dugaan pun mengarah pada Kepala UPT Perparkiran, Radinal, yang diduga lalai memberikan informasi dan arahan kepada jajarannya. Dalam struktur birokrasi, Radinal seharusnya menjadi garda depan dalam menyampaikan perintah dari pimpinan daerah.
Saat dikonfirmasi, Kabag TU Ravit justru menjawab dengan enteng dan seolah tidak menganggap penting kegiatan yang dihadiri langsung oleh Wali Kota dan Kapolda.
“Saya dari pagi memang di kantor karena ada tamu,nih sekarang saya udah di tenayan saat sambungan via telpon seluler,ujarnya santai. Dilihat jam sudah menunjukkan pukul 11.45 wib.
Ketika ditanya lebih lanjut, ia menambahkan,
“Satu lagi, saya kan bagian TU, bang,” katanya tanpa menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap ketidakhadiran bawahannya.
Dengan fakta-fakta tersebut, kuat dugaan bahwa terjadi kelemahan koordinasi di internal UPT Perparkiran. Radinal diduga lalai menjalankan fungsinya sebagai pimpinan, sementara Ravit terkesan masa bodoh dan abai terhadap momentum penting Pemko Pekanbaru.
Program penanaman jagung seluas 11 hektar yang merupakan kerja sama strategis Pemko dengan Polda Riau, adalah bentuk komitmen bersama dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Ketidakhadiran beberapa pejabat Dishub menjadi noda dalam semangat sinergi yang tengah dibangun Wali Kota Agung Nugroho.
Tak hanya itu, di halaman depan kantor UPT Perparkiran, tampak berdiri gagah satu unit mobil pribadi jenis Pajero Sport berwarna hitam keluaran terbaru. Salah satu sumber menyebutkan bahwa mobil mewah tersebut adalah milik Ravit, sang Kabag TU.
Kehadiran kendaraan mewah itu sontak memicu tanda tanya baru. Dengan jabatan sebagai Kasubag TU di lingkungan Dishub Pekanbaru, publik wajar bertanya: dari mana asal muasal kemampuan membeli kendaraan dengan harga lebih dari setengah miliar rupiah itu?
