Scroll untuk baca artikel
Example 816x612
Example floating
Example floating
Example 728x250 Example 728x250
Pemerintah

Miris, Balai Adat Melayu Karimun Tak Terurus Meski Jadi Kantor Dinas Kebudayaan

487
×

Miris, Balai Adat Melayu Karimun Tak Terurus Meski Jadi Kantor Dinas Kebudayaan

Sebarkan artikel ini

Karimun โ€“ Balai Adat Melayu di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, yang semestinya menjadi pusat pelestarian adat dan budaya Melayu, kini menyisakan keprihatinan. Bangunan yang berada di jantung kompleks perkantoran Pemerintah Daerah itu terlihat tidak terawat dan jauh dari kesan megah yang seharusnya melekat pada simbol budaya daerah.(05/05)

Hasil pantauan awak media pada akhir April 2025 menunjukkan bahwa kondisi lingkungan Balai Adat tersebut sangat memprihatinkan. Semak belukar dan rumput liar tumbuh tinggi, bahkan mencapai setengah meter di beberapa titik. Area yang seharusnya mencerminkan ketertiban, keindahan, dan kearifan lokal kini justru tampak terbengkalai. Tak hanya halaman, beberapa bagian bangunan juga menunjukkan tanda-tanda keausan karena kurangnya pemeliharaan berkala.

MataXpost.com
Example 670x550
Tiada Kebenaran Yang Mendua

Ironisnya, di dalam Balai Adat tersebut berkantor Dinas Kebudayaan Kabupaten Karimunโ€”instansi yang memiliki peran strategis dalam pelestarian aset budaya. Kondisi ini pun memunculkan pertanyaan di kalangan masyarakat dan pemerhati budaya mengenai komitmen pemerintah daerah dalam merawat simbol-simbol kebudayaan Melayu.

Sebagai bentuk klarifikasi, awak media telah berupaya menghubungi pihak Dinas Kebudayaan dengan mendatangi kantor tersebut pada tiga kesempatan berbeda, yakni 25, 28, dan 30 April 2025. Namun hingga kunjungan terakhir, Kepala Dinas Kebudayaan belum berhasil ditemui. Tak ada informasi jelas mengenai keberadaan ataupun alasan ketidakhadiran pejabat yang bersangkutan, dan staf yang berjaga pun enggan memberikan komentar.

Salah seorang tokoh adat setempat yang enggan disebutkan namanya menyayangkan kondisi Balai Adat yang semestinya menjadi rumah bagi musyawarah adat, pelestarian budaya, hingga penyelenggaraan kegiatan sakral masyarakat Melayu. โ€œBalai Adat itu bukan sekadar gedung, tapi marwah. Kalau tak dirawat, sama saja dengan merendahkan warisan budaya kita sendiri,โ€ ujarnya.

Sejumlah aktivis kebudayaan juga menyatakan keprihatinannya dan mendesak pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah konkret. Mereka menilai, jika kondisi ini dibiarkan, maka selain merusak citra pemerintah, juga mengikis semangat pelestarian nilai-nilai Melayu yang selama ini dijunjung tinggi.

Hingga berita ini dipublikasikan, belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Kabupaten Karimun terkait alasan di balik tidak terawatnya Balai Adat Melayu tersebut. Masyarakat pun berharap, sorotan ini dapat menjadi pemicu evaluasi dan pembenahan, agar Balai Adat kembali menjadi ruang bermartabat bagi adat istiadat Melayu yang lestari dan dihormati.

About The Author


Eksplorasi konten lain dari ๐Œ๐€๐“๐€๐—๐๐Ž๐’๐“.๐‚๐Ž๐Œ

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Example 468x60