x
.

Oknum DPRD Pekanbaru Fraksi PAN Diduga Lakukan Pemerasan Rp100 Juta ke Pengusaha Hiburan Malam

waktu baca 2 menit
Minggu, 31 Agu 2025 22:31

Pekanbaru, 31 Agustus 2025 – Oknum anggota DPRD Kota Pekanbaru, berinisial IS dari Partai Amanat Nasional (PAN), yang duduk di Komisi I, diduga kuat melakukan praktik pemerasan terhadap pengusaha hiburan malam di Kota Bertuah.

 

Informasi yang beredar ke redaksi dari sumber yang tak mau disebutkan namanya, menyampaikan, dugaan pemerasan ini mencuat setelah tersebarnya percakapan WhatsApp antara nomor pribadi yang diklaim milik Irman Sastrianto dengan seorang pelaku usaha hiburan malam. Dalam percakapan itu, oknum dewan diduga terang-terangan meminta uang sebesar Rp100 juta dengan ancaman akan menutup tempat usaha jika tidak memenuhi permintaannya.

 

Sumber yang menjadi korban tekanan menyatakan, mereka hanya mampu memberikan Rp10 juta sebagai bentuk kompromi, namun tetap merasa terintimidasi. “Kami merasa terpojok. Jika menolak, ada ancaman demo besar-besaran dari Aliansi Pemuda Peduli Pekanbaru. Tidak ada pilihan lain selain menuruti,” ujarnya.

 

Kasus ini menjadi sorotan publik karena praktik tersebut tidak hanya mencakup pemerasan, tetapi juga dugaan suap, di mana oknum anggota DPRD diduga memanfaatkan jabatan untuk keuntungan pribadi, juga diduga memanfaatkan situasi isu demo untuk bisa meminta sejumlah uang kepada para pengusaha.

 

Dugaan kongkalikong ini memunculkan pertanyaan apakah praktik serupa dilakukan oleh anggota DPRD lain atau hanya dilakukan oknum tersebut. Menurut sumber yang dipercaya bahawa oknum DPRD Pekanbaru tersebut juga melakukan praktek yang sama terhadap THM lainnya di pekanbaru.

 

Situasi ini semakin menguatkan sorotan terhadap tempat hiburan malam seperti Angel Wings di Jalan Jenderal Sudirman, yang sebelumnya mendapat kritik terkait pelanggaran pajak, jam operasional, kebisingan, dan standar keselamatan pengunjung.

 

Aliansi Pemuda Peduli Pekanbaru menuntut penutupan permanen tempat tersebut. Sekretaris Jenderal Aliansi, Mustakim, menegaskan, “Ini bukan sekadar persoalan administrasi. Suara bising, pajak yang tidak jelas, dan fasilitas keselamatan yang mengerikan membahayakan publik. Kami menuntut penutupan permanen.”

 

Ancaman demo inilah yang diduga dimanfaatkan oknum DPRD untuk menekan pengusaha agar menyerahkan uang, menimbulkan konflik kepentingan serius dan potensi penyalahgunaan kekuasaan. Publik kini menunggu langkah aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti dugaan pemerasan dan suap ini. Jika terbukti, kasus ini bukan sekadar pelanggaran etika, tetapi masuk ranah pidana dan korupsi, sekaligus menguji integritas DPRD Kota Pekanbaru.

 

Sejumlah pengusaha berharap kasus ini diusut tuntas agar praktik kongkalikong dan intimidasi yang merusak citra DPRD bisa dihentikan. “Ini soal marwah DPRD, keselamatan pengusaha, dan kepercayaan publik. Kalau dibiarkan, pejabat bisa seenaknya mengatur bisnis hiburan malam,” kata Putra salah seorang perwakilan Aliansi

 

Hingga berita diturunkan, Redaksi masih berusaha menghubungi pihak pihak terkait untuk meminta konfirmasi, berita akan diperbarui seiring informasi terbaruterbaru,  bersambung..

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x