PEKANBARU — Sejumlah warga Kota Pekanbaru mengeluhkan kemacetan yang terjadi di Jalan Sultan Syarif Kasim, tepatnya di depan SMA Negeri 1 Pekanbaru. Kemacetan muncul setelah tenda-tenda besar mulai berdiri di ruas jalan tersebut tanpa adanya pemberitahuan resmi dari pihak pemerintah.
Seorang orang tua siswa mengaku kesal karena akses menuju sekolah anaknya terganggu. “Kami tak diberi tahu. Tahu-tahu jalan sudah dipenuhi tenda, lalu lintas jadi semrawut,” ujarnya kepada awak media, Jumat (1/8/2025).
Menanggapi keluhan itu, awak media mencoba mengonfirmasi langsung kepada Wali Kota Pekanbaru yang ganteng menurut sejumlah kaum hawa, Agung Nugroho, melalui sambungan telepon pribadi. Namun, jawaban yang diterima sangat singkat. “Itu acara penyambutan Hari Ulang Tahun Provinsi Riau,” ujar Agung tanpa memberikan penjelasan lanjutan.
Ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat, tidak memberikan respons kepada awak media.
Minimnya penjelasan dari pejabat publik seperti ini kerap membuat masyarakat bertanya-tanya. Pemerintah semestinya memberikan pemberitahuan resmi terlebih dahulu ketika akan menggunakan sarana publik seperti jalan umum, agar tidak menimbulkan keresahan.
Sejumlah warga mengaku belum mengetahui detail kegiatan apa yang akan digelar di lokasi tersebut. Sebagian lainnya menyoroti kecenderungan pejabat yang baru bersedia memberikan klarifikasi setelah muncul protes luas. “Kadang memang media lebih cepat tahu dibanding warga atau pihak terkait. Tapi semoga ke depan bisa dibenahi,” ujar Tommy, salah satu warga Pekanbaru.
Diketahui, Provinsi Riau kini bersiap menyambut hari jadinya yang ke-68 pada 9 Agustus 2025. Salah satu agenda utamanya adalah Kenduri Riau atau *Pekan Budaya Melayu Serumpun*, yang akan digelar di sepanjang Jalan Sultan Syarif Kasim pada 7–10 Agustus 2025. Acara ini dirancang untuk menampilkan kekayaan budaya Melayu dan perkembangan Riau dari masa ke masa.
Pantauan di lokasi pada Jumat dan Sabtu (1-2/8/2025) menunjukkan sejumlah petugas dari Polantas dan Dinas Perhubungan telah bersiaga untuk mengurai kepadatan lalu lintas. Namun, kemacetan tetap terjadi, terutama pada jam sibuk sekolah.
Dalam pernyataannya di Media Center Riau, Roni Rakhmat akhirnya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang terdampak. “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan akibat penutupan jalan ini. Petugas sudah berjaga, dan kami berharap masyarakat dapat memahami serta turut menyukseskan perayaan Hari Jadi Riau ini,” ucapnya.
Meski demikian, warga berharap ke depan pemerintah lebih transparan dan tanggap dalam menyampaikan informasi kepada publik, terutama saat menyangkut kegiatan yang berpotensi mengganggu aktivitas warga. Keterlambatan informasi hanya memperbesar kebingungan dan memperlebar jarak antara masyarakat dan pemegang kebijakan.
