Denpasar โ Jaksa Agung Sanitiar (ST) Burhanuddin kembali melontarkan pernyataan keras soal kualitas pimpinan di institusi kejaksaan. Ia menegaskan, Kejaksaan tidak membutuhkan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) yang “oon” alias beloon, tidak berprestasi, atau hanya tahu soal uang. Burhanuddin sindir keras pimpinan jaksa yang tak kompeten, hanya pintar uang tapi miskin prestasi.(17/09)
Pernyataan itu disampaikan Burhanuddin saat meresmikan gedung baru dan fasilitas kantor di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali, Denpasar, Selasa (16/9) sore. Ia mengaku masih menemukan sejumlah Kajari yang tidak kompeten, meski jabatan mereka sudah ditopang pangkat tinggi.
“Sampai sekarang pun saya pernah menemukan Kajari yang masih ‘oon’. Mohon maaf, sudah pangkat 4A, tapi otaknya tidak jalan. Ada juga yang jadi Kajari karena saudara siapa atau teman siapa. Saya tidak akan mau lagi yang begitu,” sindir Burhanuddin.
Menurutnya, institusi Adhyaksa tengah membangun โbank talentโ, sebuah sistem pembinaan sumber daya manusia agar posisi pimpinan diisi orang yang benar-benar pintar, berintegritas, dan berprestasi.
“Sudah ‘oon’, enggak ngerti apa-apa, hanya ngerti duit saja. Itu tidak akan saya tolerir. Saya tidak akan memutasi orang hanya karena kenal dengan saya. Yang akan saya beri kesempatan adalah jaksa yang otaknya jalan dan punya integritas,” tegasnya.
Burhanuddin pun mengingatkan seluruh Kejati agar tidak lagi mengusulkan nama calon pimpinan hanya karena faktor kedekatan atau hubungan personal. Menurutnya, praktik itu membuat banyak jaksa potensial tenggelam tanpa kesempatan.
“Banyak teman-teman yang pintar, punya bakat, tapi tenggelam karena tidak diberi kesempatan. Kalau semua pimpinan masih terjebak ewuh pakewuh, hancur kejaksaan,” ujarnya.
Ia menutup dengan pesan tajam: Kejaksaan harus dibangun oleh orang-orang berprestasi, bukan mereka yang โoonโ dan sekadar mengejar posisi untuk kepentingan pribadi.
Tidak ada komentar