Bengkalis – Pelayanan kapal Roll on Roll off (Roro) rute Bengkalis–Sei Pakning kembali menuai sorotan masyarakat. Antrean panjang kendaraan, jadwal penyeberangan yang tidak menentu, hingga minimnya informasi resmi dari pengelola membuat warga kecewa berat. (14/09)
Keluhan datang dari berbagai pihak, mulai dari sopir truk, pengusaha, hingga pedagang kecil yang bergantung pada kelancaran transportasi laut tersebut. Mereka menilai kondisi ini telah merugikan banyak pihak, terutama dari sisi waktu dan biaya.
“Setiap kali mau menyeberang, selalu saja ada masalah. Kadang kapal tidak beroperasi tanpa pemberitahuan jelas, kami harus menunggu berjam-jam. Jelas kami rugi waktu, rugi biaya,” ujar seorang sopir truk yang ditemui di Pelabuhan Roro Bengkalis, Sabtu (13/9).
Masyarakat menilai, pemerintah daerah semestinya hadir untuk memberi solusi. Namun, hingga kini Bupati Bengkalis dinilai belum menunjukkan langkah konkret terkait perbaikan layanan Roro.
“Masalah ini bukan baru sehari dua hari, sudah berulang kali terjadi. Tapi Bupati seolah menutup mata. Kalau pemimpin daerah tidak segera turun tangan, lalu siapa lagi yang harus kami harapkan?” ungkap seorang warga dengan nada kesal.
Minimnya respon dari pemerintah daerah disebut membuat kepercayaan masyarakat kian menurun. Mereka mendesak adanya evaluasi total terhadap layanan penyeberangan, termasuk perbaikan infrastruktur di pelabuhan.
Selain persoalan kapal, kondisi fasilitas pelabuhan juga disorot warga. Sejumlah jembatan disebut tidak memiliki penerangan, atap bangunan ada yang bocor, hingga pembatas yang rusak.
“Jangan hanya sibuk pencitraan, sementara rakyat menjerit di lapangan. Kami butuh solusi nyata, bukan janji-janji,” tegas warga lainnya.
Masyarakat berharap agar Pemkab Bengkalis segera mengambil langkah cepat untuk memastikan pelayanan Roro berjalan normal dan infrastruktur pendukung diperbaiki. Mereka menilai, jika kondisi ini terus dibiarkan, citra pemerintah di mata rakyat akan semakin terpuruk.
Tidak ada komentar