x
.

Bamsoet Dorong Pemuda Pancasila Bentuk Laboratorium Narasi Digital untuk Perkuat Ideologi di Era Global

waktu baca 2 menit
Kamis, 30 Okt 2025 14:55

Jakarta, 28 Oktober 2025 – Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Wakil Ketua Umum/Kepala Badan Bela Negara Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI), Bambang Soesatyo (Bamsoet), mendorong organisasi Pemuda Pancasila membentuk laboratorium narasi digital guna memperkuat penyebaran nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda.

Menurut Bamsoet, cara penyampaian nilai-nilai Pancasila harus disesuaikan dengan perkembangan zaman dan selera generasi milenial serta Gen Z. Ia menilai, pendekatan konvensional seperti orasi sudah tidak lagi efektif untuk menarik perhatian anak muda.

โ€œPancasila jangan disampaikan dengan gaya orasi lama. Penyampaiannya harus dikemas dengan bahasa dan medium anak muda, baik melalui video pendek, podcast, musik, maupun meme. Kita harus rebut ruang digital dengan nilai luhur bangsa,โ€ ujar Bamsoet dalam perayaan HUT ke-66 Pemuda Pancasila yang dipimpin Ketua Umum Japto Soerjosoemarno di Jakarta, Selasa malam (28/10/2025).

Ketua MPR RI ke-15 itu menegaskan bahwa Pemuda Pancasila perlu menjaga citra organisasi agar tidak terjebak dalam politisasi. Ia meminta agar seluruh struktur organisasi, dari pusat hingga ranting, menerapkan prinsip good governance, antara lain melalui laporan kegiatan terbuka, pengelolaan dana yang transparan, dan penegakan sanksi terhadap pelanggaran kode etik.

โ€œPemuda Pancasila lahir untuk membela kepentingan bangsa, bukan alat kepentingan sesaat. Kalau organisasi kehilangan independensi moral, maka hilanglah jati diri Pemuda Pancasila. Pemuda Pancasila harus ada di mana-mana, tetapi tidak ke mana-mana,โ€ tegasnya.

Bamsoet menilai, tantangan ideologi bangsa saat ini tidak lagi berada di medan tempur fisik, melainkan di ruang digital, dunia ekonomi, dan hati generasi muda. Globalisasi dan digitalisasi, katanya, telah menciptakan medan baru bagi pertarungan gagasan dan ideologi.

โ€œSekarang eranya ideologi bertarung lewat algoritma. Kalau organisasi sebesar Pemuda Pancasila tidak ikut masuk ke ruang digital dengan narasi yang cerdas dan menyentuh, ruang itu akan diisi pihak lain,โ€ ujarnya.

Ia menambahkan, menjaga Pancasila di era global tidak cukup hanya dengan seruan moral. Nilai-nilai dasar seperti gotong royong, keadilan sosial, dan kemanusiaan harus diwujudkan dalam program konkret yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

โ€œPancasila harus hidup dalam kerja, dalam ekonomi, dalam tindakan sosial. Kalau tidak, ia hanya jadi simbol yang tidak lagi menggugah jiwa anak bangsa,โ€ kata Bamsoet menutup sambutannya.

Dengan dorongan tersebut, Bamsoet berharap Pemuda Pancasila dapat menjadi garda terdepan dalam membumikan nilai-nilai Pancasila di tengah arus globalisasi dan disrupsi digital. Melalui pendekatan kreatif dan penggunaan teknologi, organisasi ini diharapkan mampu menanamkan kembali semangat kebangsaan di kalangan generasi muda serta menjaga ideologi negara agar tetap relevan di era modern.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x