
.


Pekanbaru, 4 November 2025 – Setelah semalam terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Gubernur Riau Abdul Wahid dan Wakil Gubernur SF Haryanto pagi ini diberangkatkan ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lanjutan di Gedung Merah Putih KPK.
Informasi yang diperoleh tim Mataxpost menyebutkan, keduanya diterbangkan menggunakan maskapai Citilink pukul 07.00 setelah dealay satu jam melalui Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dengan pengawalan ketat sejumlah petugas KPK.
Beberapa penyidik tampak terburu-buru membawa pasangan pimpinan Riau itu menuju ruang check-in penumpang.
Sumber lapangan menambahkan, sebagian anggota tim penyidik dan pejabat yang ikut diamankan berangkat menggunakan maskapai Super Air Jet pada penerbangan berbeda.
Tidak ada dokumentasi visual yang diperoleh karena awak media terlambat tiba di lokasi.
Dugaan sementara, KPK melakukan langkah pengamanan dan pengelabuan untuk menghindari kebocoran pergerakan mereka.
โLangkah cepat itu wajar, mengingat tugas KPK penuh risiko dan membutuhkan kerahasiaan tinggi,โ ujar salah satu sumber internal Mataxpost di bandara.
Sementara itu, informasi internal Mataxpost juga menyebutkan bahwa sebagian pejabat Pemprov Riau lainnya masih menjalani pemeriksaan intensif di Polda Riau, tepatnya di ruang Bagian Resnarkoba.
Para pejabat tersebut dipisahkan dalam beberapa ruangan berbeda selama proses pemeriksaan berlangsung untuk menjaga objektivitas penyelidikan.
Operasi tangkap tangan ini bermula pada Senin sore (3/11/2025) ketika tim KPK menggerebek Gedung Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau di Jalan SM Amin, Pekanbaru.
Dalam operasi senyap tersebut, tim penyidik mengamankan Gubernur Abdul Wahid, Wakil Gubernur SF Haryanto, serta Kepala Dinas PUPR Provinsi Riau, Arif, bersama sejumlah pejabat struktural lainnya.
Menurut informasi yang diperoleh dari sumber internal Pemprov Riau, KPK datang saat aktivitas kantor masih berlangsung.
Setelah melakukan pemeriksaan singkat dan penyegelan beberapa ruangan, para pejabat langsung dibawa ke Mapolda Riau untuk menjalani pemeriksaan awal.
Hingga Senin malam, suasana di lingkungan Dinas PUPR tampak tegang dan dijaga ketat.
Namun, hingga kini KPK belum memberikan penjelasan detail terkait perkara yang menjadi dasar operasi tersebut maupun barang bukti yang telah diamankan.
โInformasi lengkap akan disampaikan setelah pemeriksaan awal selesai dan tim kembali ke Jakarta,โ ujar sumber KPK senin malam (03/11) di Pekanbaru dalam sambungan telepon tim X-Post.
Sesuai ketentuan hukum, KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum terhadap para pihak yang diamankan, apakah akan ditetapkan sebagai tersangka atau dibebaskan setelah pemeriksaan awal.
Kabar penangkapan dua pucuk pimpinan daerah ini sontak mengundang reaksi masyarakat. Beberapa warga Pekanbaru yang dimintai tanggapan oleh Mataxpost mengaku prihatin dan kecewa.
โSedih rasanya, kapan lah Riau ini dipimpin oleh orang yang benar-benar jujur,โ ucap seorang warga di kawasan Marpoyan Damai.
Penangkapan ini menjadi pukulan telak bagi Pemerintah Provinsi Riau, mengingat OTT KPK kali ini menyeret langsung pimpinan tertinggi di Riau dan menjadikan Gubernur ke 4 yang tersandung kasus Tipikor.
Publik kini menantikan langkah tegas dan transparan dari KPK untuk menuntaskan kasus yang diduga berkaitan dengan proyek di Dinas PUPR Provinsi Riau.


Tidak ada komentar