Anugrah Dewan Pers 2025 Ditolak AJI, Ada Apa?

Jakarta – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menyatakan penolakan terhadap penyelenggaraan Anugerah Dewan Pers (ADP) 2025 yang akan digelar Dewan Pers pada Rabu, 10 Desember 2025, di Balai Kota Jakarta. AJI mengkritik ADP tahun ini sebagai acara yang tidak transparan dan tidak melibatkan 11 lembaga konstituen Dewan Pers.

Sejak pertama kali digelar pada 2021, ADP diberikan kepada jurnalis, perusahaan pers, lembaga pendukung pers, dan tokoh individu dengan melibatkan konstituen Dewan Pers, termasuk AJI, AMSI, PWI, dan lainnya. Proses seleksi pun dilakukan secara partisipatif, dengan masing-masing lembaga mengusulkan nominasi.

Namun, ADP 2025 mengubah format tersebut dengan menghapus kategori penghargaan untuk jurnalis dan perusahaan pers.

Alih-alih, hanya satu tokoh nasional yang akan mendapat penghargaan, yang dinilai oleh AJI sebagai langkah yang mencurigakan dan tidak sesuai dengan situasi media saat ini yang membutuhkan penguatan moral pekerja pers.

“Kami tidak tahu bagaimana proses awalnya, tiba-tiba sudah mendapat informasi ADP 2025 akan diselenggarakan Desember ini,” kata Nany Afrida, Ketua Umum AJI Indonesia.

Tanpa tim juri, nominasi, atau transparansi, AJI menganggap penyelenggaraan ADP 2025 ini cacat prosedural dan berisiko merusak kredibilitas penghargaan tersebut.

AJI pun menilai bahwa penghargaan yang diberikan dalam kondisi tertutup ini justru akan memberi kesan negatif bagi penerimanya.