MataXpost|Siak – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Siak Afni-Syamsurizal menjanjikan bakal siapkan seragam sekolah gratis bagi siswa siswi baru masuk sekolah tingkat SD dan SMP. (15/11/2024)
Kabupaten Siak adalah negri kaya raya dengan potensi sumber daya alam dan mineral, terlihat dari APBD 2024 kabupaten Siak adalah urutan no 2 se Provinsi Riau setelah kabupaten bengkalis, APBD P Kabupaten Siak yang telah disahkan mencapai 3,2 triliun membuktikan Kabupaten Siak adalah daerah kaya
Program paslon Afni-Syamsurizal dengan program salah satu unggulannya menjanjikan seragam sekolah adalah program yang mulia dari calon pemimpin, yang kita ketahui bahwa seragam sekolah di provinsi Riau ini yang terbilang mahal , tentu saja program ini sangat membantu masyarakat Siak.
Program unggulan tersebut lahir lantaran pengalaman pahit yang pernah dijalani Afni semasa iya mengenyam bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Saat itu, orang tua Afni harus berhutang demi membelikan baju sekolahnya. Apalagi, Afni tak sendiri, melainkan lima bersaudara yang usianya berdekatan.
Sehingga, situasi itu menjadikan orang tuanya yang peduli akan pendidikan anak anaknya harus berhutang agar anaknya tetap bersekolah.
“”Dulu Ibu saya harus berhutang demi belikan baju sekolah anak-anaknya. Kami berlima bersaudara, usia berdekatan, sementara ekonomi keluarga pas-pasan, ibu cuma pedagang kecil. Adalah hak setiap anak di Siak untuk mendapatkan pelayanan pendidikan berkualitas, termasuk di dalamnya baju seragam gratis,” kata Afni beberapa waktu lalu.
Afni menginginkan, melalui program seragam sekolah gratis bagi murid baru membuat orang tua tidak merasakan pil pahit yang Afni rasakan bersama orang tuanya dahulu.
“Saya tidak ingin apa yang orang tua dan saya rasakan dahulu saat hendak masuk sekolah juga dialami para orang tua di Siak yang menginginkan anaknya mengenyam pendidikan,” kata Afni.
“Biarlah pil pahit masa lalu itu saya rasakan. Jangan lagi ada orang tua yang inginkan anaknya masuk sekolah terlalu dalam merogoh koceknya hanya untuk baju seragam. Biar itu ditangggung oleh pemerintah jika saya terpilih menjadi bupati,” sebut Afni.
Realistiskah Program Seragam Sekolah Gratis?
Afni sendiri sudah mendiskusikan terkait anggaran seragam sekolah gratis bersama Ketua DPRD Siak beserta banyak pihak.
Ia menilai, program tersebut sangat realistis dilakukan mengingat kondisi APBD Siak saat ini. Ia pun sudah memperhitungkan kemampuan anggaran pemerintah.
“Program ini sudah didiskusikan dan dihitung. Sehingga, hal ini sangat realistis untuk diwujudkan. Bukan hanya janji kosong,” kata Afni.
Perhitungan Afni, program seragam sekolah gratis bagi siswa dan siswi baru masuk sekolah SD dan SMP tidak menelan biaya yang cukup besar.
“Dengan perhitungan saya optimis program ini dapat berjalan dengan baik,” tegas Afni yang juga sebagai Dosen di Universitas Lancang Kuning.
Afni merincikan, jumlah Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kabupaten Siak berjumlah 210 sekolah sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri berjumlah 83 sekolah.
Untuk harga pakaian, jelas Afni, untuk SD baju olahraga berkisar dengan harga Rp95.000, seragam merah putih Rp140.000, baju melayu Rp135.000 sehingga jika ditotal hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp370.000 per anak.
Sedangkan untuk SMP, baju olahraga Rp110.000, putih dongker Rp180.000 dan baju melayu Rp170.000. Sehingga, jika ditotal biayanya hanya Rp460.000
“Jika ditotal uang yang disiapkan hanya berkisar Rp10 miliar, untuk kebutuhan seragam sekolah peserta didik baru dari tingkat TK, SD hingga SMP,” rinci Afni.
Sementara itu, Halimah (41) menyambut baik program paslon Afni-Syamsurizal terkait pengadaan baju seragam sekolah gratis bagi siswa dan siswi yang baru masuk sekolah.
Dikatakan ibu tiga orang anak itu, jika terealisasi, program itu tentunya sangat membantu masyarakat Siak yang ingin anaknya masuk ke sekolah.
Diceritakan Halimah, suaminya hanya pekerja buruh kasar, sedangkan ia hanya seorang ibu rumah tangga. Sehingga, saat anaknya masuk ke jenjang SD dan harus menyiapkan seragam sekolah ia sangat kesulitan.
“Kami pun harus berhutang, mau tidak mau, sebab kami inginkan anak kami kedepan hidupnya lebih baik daripada orang tuanya saat ini,” kata Halimah.
Senada dikatakan Anifah, ia harus berhutang saat anaknya memasuki jejang Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Disampaikan Anifah, ia terpaksa harus meminjam ke bank agar anaknya memiliki baju seragam saat masuk sekolah.
“Soal seragam gratis saat dinantikan, sebab program itu tentunya sangat membantu masyarakat kelas ekonomi seperti kami ini,” ungkap Anifah.
Sambung Anifah, meski nantinya program itu tak ia nikmati secara pribadi, namun ia tak ingin ada para orang tua di Siak yang memasukkan anaknya sekolah memiliki nasib serupa dengannya.
“Meski nanti program ini tak kami nikmati secara pribadi karena anak kami sudah SMA, tapi kami tak ingin ada diluar sana orang tua diluar sana terlilit hutang hanya gara gara beli seragam baju sekolah,” tuturnya.
DPRD Siak Yakin Program Seragam Gratis Realistis Dilakukan
Menyoal pengadaan seragam sekolah gratis bagi perserta didik baru mulai dari tingkat TK, SD hingga SMP bukan hal yang mustahil untuk dilaksanakan.
Ketua DPRD Siak Indra Gunawan menyampaikan bukan hal salah jika ada pasangan calon bupati dan wakil bupati Siak memiliki program unggulan yang dinilai berpihak bersama rakyat dan sesuai dengan hitungan pendapatan daerah.
“Selagi hitungannya bisa disesuaikan dengan pendapatan daerah, program yang yang sifatnya berpihak kepada masyarakat secara langsung tentunya harus didukung,” ungkap Ketua DPRD Siak Indra Gunawan.
Disampaikan Indra Gunawan, program pengadaan seragam sekolah gratis bagi siswa siswi baru sangat realistis untuk dilakukan.
“Menurut kita program ini hanya untuk siswa siswi baru dan sangat mungkin untuk direalisasikan dengan postur APBD siak saat ini,” jelasnya.
Indra menambahkan, pengadaan swragam sekolah gratis bagi peserta didik baru tentunya sangat dapat membantu para orang tua murid yang kerap kebingungan soal biaya seragam sekolah.
“Saya tau betul kondisi beberapa tahun terakhir dimana para orang tua lumayan kesulitan untuk menyiapkan biaya saat awal masuk sekolah,” beber Indra.
Diperkirakan Indra Gunawan, jumlah sekolah negeri TK 20, SD 210 dan SMP 83 jika peserta didik di tingkat TK yang baru masuk sebanyak 1.300 orang anak, kemudian SD sebanyak 9.050 anak dan SMP 7.250 anak maka totalnya 17.600 peserta didik baru yang akan mendapatkan seragam gratis.
Kemudian, sambungnya, jika per anak dibiayai Rp500.000 maka total anggaran yang harus disiapkan barulah berkisar Rp10 miliar pertahunnya.
“Tentunya, angka segitu bukan hal yang mustahil untuk bisa dianggarkan dengan postur APBD Siak saat ini,” sebut Indra.
Tidak hanya persoalan seragam gratisnya, sambung Indra, dalam menyiapkan seragam, pemerintah nanti bisa berkolaborasi dengan UMKM yang ada dan yang telah dilatih melalui Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada di Disnaker Siak.
“Ada multi efek dari program tersebut, selain seragam sekolah gratis hingga berkembangnya UMKM. Jadi seragam sekolah dijahit oleh penjahit UMKM di wilayah setempat,” ujar Indra.