MataXpost.com| Dikenal dengan negara maju memiliki mata uang dolar tinggi ternyata tidak membuat tarif Pekerja Sek Komersial (PSK) di Negara Singapura lebih tinggi dibanding Kota Batam yang berdampingan langsung.(17/09/2024)
Lorong Geylang, Singapura sebagai salah satu kawasan wisata seks di negara tersebut ternyata tarifnya tidak jauh berbeda dengan kawasan Sintai Kota Batam, Indonesia.
Kondisi itu tentu memprihatinkan, dan tak disangka ternyata tarif PSK Sintai dan PSK Geylang Singapura, tidak lah terlalu jauh berbeda.
Hal itu berdasar pada hasil penelusuran investigasi yang di himpun Sijori Kepri dilansir MataXpost.com terkait tarif PSK di Batam dan Singapura.
Sungguh tidak lah jauh berbeda, yakni sekitar Rp300 ribu dan 30 dolar Singapura. Jika di kurs maka tidak jauh berbeda.
Hanya beda nama mata uang nya saja, yakni Rupiah dan Dolar. Mengenai jumlahnya atau besarannya, hanya beda tipis jika dikonversikan.
Hal itu sama persis dengan apa yang di sampaikan oleh salah seorang pemakai Jasa PSK di dua Negara tersebut. Dia menyebutkan rata – rata mereka menyampaikan jumlah yang sama dalam menjawab pertanyaan terkait tarif yang dia keluarkan atas jasa PSK yang dia pakai.
“Saya membayar dengan harga yang sudah mereka ( PSK ) tentukan, yaitu sebesar 300 ribu rupiah kalau di Batam. Dan di Singapura juga saya bayar tidak jauh berbeda, yaitu cuma 30 dolar untuk perempuan kita,dan 80 dolar untuk perempuan luar negeri ” Jawab seorang petualang Cinta seketika, berinisial Udin di Singapura tanpa malu – malu.
Saat di tanya, apakah yang bersangkutan pernah memakai jasa PSK dari luar Indonesia, dirinya mengaku tidak pernah dengan alasan tidak berminat memakai Jasa PSK dari luar Indonesia.
” Saya tidak tertarik dengan perempuan selain orang kita sendiri. Jadi saya tidak pula bisa menjawab soal tarif PSK luar Indonesia. “Jawab Udin sambil cengar cengir.
Walaupun dirinya mengaku bahwasanya , dirinya belum bisa meninggalkan kebiasaan buruk perangainya, namun si Udin mengaku berdoa untuk mereka para PSK agar segera sadar dan mengakhiri profesinya.
” Jujur saya merasa kasihan sama mereka dan berdoa semoga mereka semua segera sadar dan mau mengakhiri profesinya sebagai PSK, ” Ucap Udin penuh harap mengakhiri ceritanya.