MataXpost|Pilkada sejatinya ajang demokrasi yang mesti dilaksanakan secara aman dan damai. Oleh sebab itu, diperlukan kebijakan dan operasionalisasi optimal dalam menjamin terciptanya stabilitas nasional dan daerah.
Untuk itu, MataXpost mengusulkan lima rekomendasi untuk mengantisipasi munculnya gangguan keamanan atau konflik sosial jelang pilkada serentak ini ;
1.Mengintensifkan edukasi publik dalam menyikapi proses dan hasil pilkada.
2.Membuat prosedur antisipasi sedini mungkin terhadap kemungkinan adanya potensi gangguan dalam setiap tahapan pilkada.
3.Membangun sistem respon yang cepat mengatasi gangguan keamanan ditengah masyarakat akibat dari aksi demontrasi.
4.Membangun komitmen semua pasangan calon kepala daerah untuk menciptakan pilkada aman, damai dan edukatif.
5.Membuat kebijakan pelibatan TNI dalam mendukung terwujudnya keamanan selama pilkada sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Saat ini dalam suasana menjelang hari pencoblosan antisipasi gangguan keamanan atas konflik sosial harus segera diantisipasi oleh pemerintah melalui aparat penegak hukum, Kepolisian maupun TNI.
Baik berupa intimidasi, isu SARA dan aksi demontrasi yang yang akan menggangu stabilitas politik serta keamanan di tengah masyarakat , sekaligus memberikan edukasi kepada ormas maupun mahasiswa agar tidak terayu oleh pihak pihak yang ingin menciptakan situasi yang tidak kondusif.
Maraknya aksi-aksi demonstrasi dewasa ini mengundang sejumlah pertanyaan mengenai faktor-faktor yang mendorong mereka melakukan aksi-aksi tersebut.
Sejumlah jawaban yang bersifat hipotetis pernah dikemukakan oleh sejumlah ahli di media massa nasional. Mereka berpendapat bahwa ada motif politik dari sejumlah pimpinan partai maupun oknum pejabat yang mendanai dan mendorong sejumlah Ormas dan memobilisasi mahasiswa untuk melakukan demonstrasi melalui isu yang dikembangkan.
Serta keinginan para demonstran mencari popularitas karena media massa meliput aksi-aksi mereka dan ditayangkan di televisi nasional maupun daerah; dan lain-lain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik motif psikologis, dukungan eksternal, maupun kondisi situasional pada saat berlangsungnya demonstrasi dapat menimbulkan kekerasan dalam demonstrasi.
Media (Jurnalist) Mahasiswa ,LSM dan Ormas adalah sebagai agen perubahan dan sebagai kontrol sosial diharapkan peka terhadap situasi sekitar dan turut andil menjadi pelopor perubahan ke arah yang lebih baik menuju perbaikan bagi kemaslahatan publik, serta membantu menjaga situasi keamanan dalam keadaan yang kondusif.
Agar masyarakat mengetahui bahwa mulai tanggal 25 September 2024 hingga 23 November 2024 akan dilaksanakan kampanye pemilihan gubernur dan wakil gubernur Riau tahun 2024 ,semua pihak harus ikut serta menjaga keamanan dan tidak ikut terpancing oleh isu dari pihak pihak yang ingin menciptakan situasi tidak baik.
About The Author
