Sungai Pakning –ย (20/01/2025): Koperasi Bukit Batu Darul Makmur (BBDM), yang bermitra dengan PT. Surya Dumai Agrindo (SDA) dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit plasma seluas 1.600 hektar, kini menjadi sorotan publik.
Lahan plasma yang tersebar di Desa Batang Duku, Desa Sungai Selari, Kelurahan Sungai Pakning, Desa Pakning Asal, Desa Sejangat, Desa Dompas, dan Pangkalan Jambi ini menghadapi berbagai polemik yang memicu pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Plasma, yang dirancang sejak era Orde Baru, memiliki tujuan mulia untuk memberdayakan masyarakat sekitar perkebunan. Namun, fakta di lapangan justru menunjukkan sebaliknya.
Mayoritas peserta plasma, yang berjumlah sekitar 855 orang, bukanlah warga setempat melainkan berasal dari luar daerah, bahkan luar Pulau Sumatera. Kondisi ini bertentangan dengan tujuan awal program plasma yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Selain itu, kepengurusan Koperasi BBDM diduga dipenuhi nepotisme, di mana sebagian besar pengurus adalah kerabat dekat. Hal ini menimbulkan konflik kepentingan yang merugikan masyarakat di tujuh desa yang seharusnya menjadi prioritas dalam program plasma.
Seorang tokoh pemuda yang juga Panglima Daerah Gerakan Anak Melayu Negeri Riau (GAMNR) Kabupaten Bengkalis ,Datuk Afrizal mengungkapkan kekecewaannya. Ia menyebutkan bahwa dugaan nepotisme dan konflik kepentingan di tubuh koperasi ini telah merugikan masyarakat lokal.
Informasi yang beredar bahkan menyebutkan adanya oknum pengurus koperasi yang menjual lahan plasma kepada pihak lain tanpa persetujuan pemilik asli. Jika benar terjadi, tindakan ini berpotensi melanggar hukum dan mengkhianati amanah masyarakat.
โKami akan mengawasi dengan ketat dan mengumpulkan bukti-bukti. Jika terbukti ada pelanggaran, kami tidak akan ragu membawa masalah ini ke jalur hukum,โ tegas Ketua GAMNR Kabupaten Bengkalis. Ia juga menyerukan agar mitra kerja koperasi, PT. Surya Dumai Agrindo, ikut berperan aktif dalam memantau transparansi pengelolaan koperasi.
Di sisi lain, ketika dikonfirmasi, Wakil Ketua Koperasi BBDM sekaligus juru bicara pengurus, Sulaiman, enggan memberikan tanggapan. Sikap bungkam ini semakin memunculkan spekulasi dan tanda tanya terkait apa yang sebenarnya terjadi di internal koperasi.
Sampai berita ini diterbitkan, masih mencoba konfirmasi, dan berita akan diperbarui dengan komfirmasi yang didapatkan dari pihak koperasi maupun PT. Surya Dumai Agrindo terkait berbagai tudingan tersebut.
Masyarakat berharap agar transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan koperasi segera diwujudkan demi keadilan bagi warga tujuh desa yang tergabung dalam program plasma ini.(*)
About The Author
Eksplorasi konten lain dari ๐๐๐๐๐๐๐๐๐.๐๐๐
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.