Pekanbaru โ Dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek flyover Simpang SKA, Pekanbaru, terus menjadi sorotan publik. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap sejumlah pihak yang diduga terlibat, termasuk mantan Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman. (21/02/2025)
Pemeriksaan ini dilakukan pada Kamis (20/2) di Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru. KPK mendalami dugaan penyimpangan dalam proyek pembangunan flyover yang dikerjakan pada tahun 2018 dan menelan anggaran ratusan miliar rupiah.
Lima Tersangka Sudah Ditetapkan, Tapi Belum Ditahan. ?ย
Pada 21 Januari 2025, KPK resmi menetapkan lima orang tersangka dalam kasus ini, yakni:
1.YN โ Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek tahun 2018
2.TC โ Direktur Utama PT SHJ
3.ES โ Direktur PT SC
4.NR โ Kepala PT YK
5.GR โ (Jabatan belum disebutkan)
Meskipun status tersangka telah diumumkan, hingga saat ini belum ada informasi resmi terkait penahanan mereka. Kondisi ini menimbulkan spekulasi di masyarakat, yang mempertanyakan apakah proses hukum akan berjalan cepat atau justru berlarut-larut.
“Kita berharap KPK benar-benar serius dalam menangani kasus ini. Jangan hanya sekadar menetapkan tersangka, tapi juga segera menahan dan mengusut tuntas aliran dana yang diduga dikorupsi,” ujar Ronny seorang Mahasiswa di Riau
Proyek Bermasalah, Flyover yang Diduga Sarat Korupsi
Flyover Simpang SKA Pekanbaru dibangun untuk mengatasi kemacetan di persimpangan Jalan Tuanku Tambusai dan Soekarno-Hatta. Namun, sejak awal proyek ini telah menuai banyak kontroversi, termasuk dugaan markup anggaran dan kualitas pembangunan yang dianggap tidak maksimal.
Menurut hasil audit awal, ada indikasi kerugian negara yang cukup signifikan akibat penyimpangan dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek. KPK mencurigai adanya permainan antara pejabat pemerintah dengan pihak swasta untuk menggelembungkan anggaran dan mengambil keuntungan pribadi.
Publik Menanti Kejelasan KPK
Kasus korupsi di sektor infrastruktur bukan hal baru di Riau. Sebelumnya, berbagai proyek pembangunan di daerah ini juga sempat disorot karena dugaan penyimpangan anggaran. Namun, masyarakat berharap kasus flyover Simpang SKA bisa menjadi momentum bagi KPK untuk menindak tegas para pelaku korupsi.
“Kalau KPK serius, mereka harus segera menahan tersangka dan membuka ke publik siapa saja yang sebenarnya terlibat. Jangan sampai kasus ini hanya berhenti di beberapa nama, sementara aktor utama tetap bebas,” ujar Nanang seorang warga Pekanbaru yang mengikuti perkembangan kasus ini.
KPK sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait langkah selanjutnya dalam penyelidikan kasus ini. Sementara itu, publik masih menanti apakah dalam waktu dekat akan ada penahanan atau pengembangan lebih lanjut dari kasus ini.