x

Jaksa Agung Bongkar โ€œKebohongan Besarโ€: Daerah Tanpa Kasus Korupsi Itu Mustahil!

waktu baca 2 menit
Senin, 30 Jun 2025 05:46 59 Editor

JAKARTA | Mataxpost โ€“ Pernyataan mengejutkan dan penuh sindiran keras kembali dilontarkan Jaksa Agung RI, ST Burhanuddin. Dalam program Blak-blakan detikcom, Burhanuddin menantang langsung para jaksa di daerah yang dinilai terlalu pasif dalam menangani korupsi. (30/06)

“Itu bohong besar kalau ada daerah yang tidak ada kasus korupsi,โ€ tegasnya.

Burhanuddin menekankan, jaksa-jaksa di daerah harus lebih gencar dan berani dalam membongkar dugaan korupsi yang terjadi di wilayah masing-masing. Ia bahkan meminta agar seluruh kejaksaan di daerah meniru ketegasan Kejaksaan Agung dalam menyikat kasus-kasus korupsi besar.

โ€œSudah saatnya jaksa-jaksa di daerah mengikuti langkah yang ada di pusat dalam hal ketegasan pemberantasan korupsi,โ€ tambahnya.

Tamparan untuk Riau? Banyak Kasus, Minim Tersangka

Pernyataan ini menjadi alarm keras khususnya bagi aparat penegak hukum di Provinsi Riau. Selama ini, Riau dikenal sebagai wilayah dengan tingkat belanja APBD yang besar, tapi juga sarat laporan dugaan penyimpangan. Mulai dari proyek infrastruktur mangkrak, pengadaan barang/jasa fiktif, hingga manipulasi anggaran di berbagai OPD.

Namun ironisnya, banyak laporan dan temuan dari masyarakat serta lembaga pengawas justru mandek di meja penyelidikan. Hampir tak ada yang benar-benar naik ke meja hijau.

Justru saat ini sorotan tertuju kepada Pemerintah Provinsi Riau, yang kerap kali lolos dari jerat hukum meski disorot publik dalam proyek-proyek bermasalah.

Pemerintah Kabupaten/Kota di bawahnya yang belum menunjukkan komitmen serius dalam transparansi dan akuntabilitas anggaran.

Kejaksaan Negeri dan Kejati Riau, yang terkesan hanya bergerak di kasus-kasus kecil, dan nyaris absen menyentuh pejabat berlevel tinggi.

Pertanyaannya sederhana:

Dengan begitu banyak laporan, ke mana arah penanganannya?

Apakah semua laporan tidak cukup bukti? Atau justru tak cukup nyali?

ST Burhanuddin telah melempar bola panas itu. Sekarang giliran Kejati dan Kejari di Riau membuktikan: masih berpihak pada hukum, atau justru jadi bagian dari kebohongan besar?

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x
    x