Jakarta, 22 Agustus 2025 β Di Gedung Merah Putih KPK, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel tampak emosional saat menjalani pemeriksaan. Sosok yang selama ini dikenal garang di publik terlihat menangis, berbanding terbalik dengan citra keras yang kerap ia tunjukkan.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (22/8) resmi menetapkan Noel sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Penetapan status itu diumumkan usai pemeriksaan intensif pasca operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan pada Rabu malam (20/8).
Dalam operasi senyap tersebut, KPK mengamankan Noel bersama 10 orang lain serta menyita 22 kendaraan mewah. Barang bukti itu meliputi Nissan GTR, BMW, Hyundai Palisade, Mitsubishi Pajero Sport, Jeep, Vespa, hingga motor sport Ducati. KPK menduga kendaraan-kendaraan itu terkait dengan praktik pemerasan terhadap sejumlah perusahaan yang mengurus sertifikasi K3.
Penangkapan dan penetapan tersangka Noel memicu gelombang desakan agar kasus ini tidak berhenti pada satu pejabat. Ketua Umum Ormas SATU GARIS Ade Monchai yang didampingi Ketua Harian bung Ricky Fathir, menyerukan KPK segera membongkar jaringan sindikat yang diduga sudah lama bercokol di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
βKami mendesak KPK untuk mengusut tuntas sindikat pemerasan di Kemnaker. Jangan hanya berhenti pada Noel, tapi bongkar siapa saja yang ikut bermain,β tegas Ricky Fathir, juru bicara SATU GARIS di pekanbaru, Jumat (22/8).
Desakan publik agar KPK bergerak lebih dalam kian kuat, terlebih setelah sebelumnya lembaga antirasuah juga menangani kasus korupsi perizinan Tenaga Kerja Asing di Kemnaker. Penetapan Noel sebagai tersangka menjadi sinyal bahwa dugaan jaringan pemerasan di kementerian strategis ini tidak bisa lagi diabaikan.
Tidak ada komentar