MENU Senin, 08 Des 2025
x
.

Pasca OTT: Hilang Tiga Hari, SF Hariyanto Tampil ke Publik, Sebut “Tak Tahu Apa-Apa”

waktu baca 6 menit
Jumat, 7 Nov 2025 03:33

Mataxpost | Pekanbaru,- Pasca operasi tangkap tangan (OTT) (03/11) terhadap Gubernur Riau Abdul Wahid oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), publik terus menyoroti sikap dan pernyataan Wakil Gubernur Riau, SF Hariyanto. (07/11)

Tiga hari setelah penangkapan itu, barulah ia muncul ke publik dengan menegaskan tidak tahu-menahu soal operasi tersebut.

Namun alih-alih meredam tanda tanya, pernyataannya justru menimbulkan gelombang pertanyaan baru di tengah masyarakat.

Dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (6/11/2025), SF Hariyanto menegaskan tidak memiliki keterlibatan apa pun dengan operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap Abdul Wahid dan sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi Riau.

โ€œYang dipanggil kemarin anak buah saya semua. Apa mungkin saya menjebak mereka? Saya kemarin juga ngopi bersama Gubernur dan Bupati Siak, Bu Afni. Kalau saya tahu akan ada penangkapan, ngapain saya ada di sana,โ€ ujar SF Hariyanto seperti dikutip dari sejumlah media lokal Riau.

Ia menjelaskan bahwa sebelum kabar penangkapan mencuat, dirinya sempat minum kopi bersama Abdul Wahid dan Bupati Siak, Afni.

Menurutnya, suasana pertemuan berlangsung santai dan sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda adanya situasi genting.

โ€œSaya tahu begitu ada ramai-ramai, Bu Afni lari, saya juga lari. Saya tidak tahu apa-apa. Tidak ada saya melapor-melapor. Itu fitnah,โ€ katanya.

Sf Hariyanto juga menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki niat menjebak atau menjatuhkan siapa pun, termasuk Gubernur Abdul Wahid yang ia sebut sebagai adik sendiri.

Ia meminta masyarakat Riau untuk tidak mudah mempercayai kabar yang belum terverifikasi.

โ€œSaya tidak ada melapor. Waktu 17 Agustus saya masih bersama Wahid, kemarin juga kita ngopi, salaman. Bukan berarti saya punya masalah dengan beliau,โ€ ujarnya.

Sf Hariyanto menambahkan, hubungannya dengan Abdul Wahid masih berjalan baik tanpa persoalan pribadi maupun politik.

โ€œAbdul Wahid itu adik saya. Jadi tidak ada itu isu miring, tidak ada masalah rivalitas. Lama ceritanya ini, tapi intinya saya tegaskan: tidak ada masalah antara kami,โ€ ucapnya.

Namun pernyataan tersebut justru menimbulkan sejumlah tanda tanya baru di kalangan masyarakat dan pemerhati politik daerah.

Beberapa pihak menilai bahwa penjelasan SF Hariyanto tidak sepenuhnya menjawab kejanggalan yang telah beredar di publik Riau.

Jika ia benar tidak mengetahui adanya operasi KPK pada 3 November, publik bertanya-tanya ke mana ia berada selama tiga hari sesaat kejadian dan setelah peristiwa tersebut.

Pertanyaan itu semakin menguat setelah diketahui bahwa ia baru muncul ke publik bersamaan dengan keluarnya surat dari Kementerian Dalam Negeri yang menunjuk dirinya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau.

Bagi sebagian masyarakat, momen kemunculan itu menimbulkan kesan bahwa ia baru siap tampil setelah situasi politik mulaiย  terkendali pasca Sk Plt Gubernur didapatkan dan KPK sudah menetapkan Wahid sebagai tersangka,

โ€œSeharusnya, ketika peristiwa ini terjadi, jika beliau memang pemimpin sejati, ia tampil ke publik, menenangkan masyarakat, dan memberikan penjelasan agar tidak terjadi kegaduhan dengan berbagai Asumsi yang berkembang liar ditengah masyarakat, Rakyat butuh kepastian, bukan keheningan,โ€ ungkap Ade Ketum Satu Garis, di sela diskusi publik yang digelar di sebuah kafe di Jalan Sudirman.

Kejanggalan lain juga mencuat dari isi keterangannya sendiri. Publik menyoroti pernyataan SF Hariyanto yang mengatakan โ€œBu Afni lari, saya juga lari.โ€

Beberapa pengamat menilai, jika dirinya memang tidak mengetahui apa yang terjadi, mengapa harus ada tindakan melarikan diri?

Pertanyaan juga muncul mengenai keberadaan Bupati Siak Afni di lokasi pertemuan tersebut. Dalam agenda resmi, hari Senin seharusnya Bupati Siak berada di wilayahnya sendiri.

Kejanggalan lain muncul dari ucapannya yang menyebut, โ€œWaktu 17 Agustus saya masih bersama Wahid.โ€ padahal, masih hangatnya ingatan publik bahwa keduanya baru bertemu dan bersalaman pada Kamis, 30 Oktober 2025, dalam pertemuan yang diprakarsai oleh Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan atau Irjen Herimen.

Pertemuan rekonsiliasi itu digelar untuk meredam isu perpecahan di antara keduanya.

โ€œTidak ada perpecahan, Pak Gub dan Pak Wagub baik-baik saja. Ini sama saya ngumpul bertiga,โ€ ujar Irjen Herimen yang dikutip dari berbagai media lokal,

Foto yang beredar di media sosial memperlihatkan ketiganya tampak akrab.

Fakta ini membuat pernyataan SF Hariyanto soal 17 Agustus terasa janggal, seolah ada upaya membentuk narasi hubungan baik yang tidak sesuai dengan urutan waktu sebenarnya.

Pernyataannya juga dinilai tidak selaras dengan fakta publik, sebab baru seminggu sebelumnya ia dan Abdul Wahid diketahui bertemu dan bersalaman dalam momentum rekonsiliasi yang difasilitasi Kapolda Riau Irjen Herimen pada 30 Oktober 2025.

Sejumlah pengamat menilai, SF seolah lupa bahwa peristiwa itu masih hangat di ingatan masyarakat. Foto-foto pertemuan sebelum terjadinya OTT tersebut tersebar luas di media sosial dan menjadi bahan perbincangan publik.

Bahkan, tanggal 31 Oktober 2025, redaksi Mataxpost saat itu menurunkan laporan berjudul โ€œTelisik Salaman Wahidโ€“SF Hariyanto, Drama Politik Episode Baruโ€, yang menganalisis makna simbolik dari โ€œsalam komandoโ€ keduanya.

Dalam analisis tersebut dikatakan bahwa gestur hangat itu tak sekadar isyarat perdamaian, melainkan bagian dari sebuah dinamika politik yang lebih besar dan telah disusun rapi kedepannya,

Dengan konteks tersebut, pernyataan SF Hariyanto tentang โ€œmasih bersama Wahid pada 17 Agustusโ€ dianggap semakin mengaburkan fakta waktu dan memperkuat dugaan bahwa bantahan yang ia sampaikan ke publik telah disusun dengan narasi yang tidak sepenuhnya disebut jujur.

Berdasarkan catatan dan informasi yang didapatkan oleh Redaksi, pada tanggal 3 November, SF Hariyanto disebut sempat berada di Polda Riau dan ikut memberikan dimintai keterangan.

Keesokan harinya, 4 November, ia dikabarkan ikut berangkat ke Jakarta bersama rombongan Gubernur Abdul Wahid dan menjalani perawatan di RS Siloam.

Pada tanggal 5 November 2025, Rabu malam, sumber redaksi di Jakarta menyampaikan bahwa SF Haryanto dijadwalkan terbang kembali ke Pekanbaru karena pada Kamis pagi ia harus tampil di hadapan publik sebagai pejabat yang ditunjuk untuk memimpin sementara Provinsi Riau.

Informasi dari sumber redaksi di Jakarta terbukti bahwa pada Kamis pagi, 6 November 2025, SF Hariyanto benar tampil di depan publik dengan serangkaian bantahan dan pernyataan โ€œtidak tahu apa-apaโ€ tepat seperti yang telah diprediksi sejak malam sebelumnya.

Fakta bahwa semua itu kemudian terjadi persis seperti informasi sebelumnya semakin memperkuat kesan bahwa kemunculannya sudah disiapkan dengan matang.

Sementara itu, informasi terbaru internal yang beredar di kalangan ASN menyebut bahwa pada saat penangkapan berlangsung, sejumlah pejabat dan termasuk Kapolda Riau Irjen Pol Herimen, diketahui berada di lokasi yang sama.

Keterangan ini belum dapat dikonfirmasi secara resmi, namun menjadi bagian dari rangkaian spekulasi publik yang memperlihatkan betapa kompleksnya situasi politik dan penegakan hukum di Riau.

Di tengah maraknya spekulasi, sebagian masyarakat mulai mengaitkan peristiwa ini dengan dugaan adanya โ€œmafia hukumโ€ istilah yang sering muncul ketika publik merasa penegakan hukum tidak berjalan murni.

Publik menilai pola operasi, waktu penangkapan, dan jarak antara peristiwa dengan klarifikasi resmi dari KPK memperlihatkan sesuatu yang janggal.

Banyak yang menilai ada ketidaksinkronan antara momentum hukum dan dinamika politik yang sedang berlangsung di Riau.

Meski KPK menegaskan bahwa setiap tindakan dilakukan berdasarkan bukti dan prosedur hukum, keraguan publik tetap menggantung.

Sebagian menilai ada permainan di balik layar, sebagian lagi bertanya apakah lembaga antirasuah itu masih benar-benar independen atau justru sedang โ€œmasuk anginโ€. dan apakah benar ada dugaan pengaturan agar Wahid dijadikan tersangka, Waktu akan menjawab semuanya. Bersambung…

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x
    x