Mataxpost| Riau – Viral kasus tewas nya anggota polisi di tembak oleh rekannya sesama polisi, tim xpost mendapatkan informasi dari kenalan yang berada di kabupaten Solok Selatan ,tim juga mengumpulkan sejumlah keterangan dari berita dari beberapa media online serta mencocokkan informasi yang diduga sangat kuat berkaitan , keterangan dari berita ini bisa jadi acuan aparat penegak hukum untuk mendalami dugaan motif penembakan yang mengarah ke orang nomor satu Solok Selatan. (29/11/2024)
Sebagaimana diketahui, Polda Sumbar telah mengambil langkah tegas dengan menutup lokasi praktek tambang ilegal galian C di Solok Selatan, yang diduga memicu aksi Kabag Ops Solok Selatan AKP Dadang Iskandar menembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar hingga meninggal dunia.
Penembakan itu terjadi pada Jumat (22/11/2024) dini hari. Berdasarkan informasi yang dihimpun tim xpost, awal motif penembakan yang dilakukan oleh AKP Dadang Iskandar terhadap Kompol Anumerta Ryanto Ulil bermula dari korban mengamankan pelaku tambang galian C di Solok Selatan.
Tidak semua orang tahu dan seperti sengaja ditutupi bahwa tambang ilegal galian C tersebut diduga adalah milik seorang oknum anggota polisi berinisial S yang juga bertugas di polres solsel, diduga kuat adalah bagian dari lingkaran sang “Raja” dengan kata lain S adalah anak buah nya Sang “Raja” Sangir Solok Selatan.
Kasat Reskrim Akp Anumerta Ryanto Ulil Anshar sebelum peristiwa penembakan sedang giat melakukan penangkapan pelaku tambang ilegal dan meungkap aktivitas PETI ( tambang emas, biji besi) yang marak dan terkesan bebas di wilayah hukum Polres Solsel. Oleh keberanian sosok Akp Ryanto melibas tanpa pandang bulu membuat kelompok dari “Sang Raja” di Solok Selatan yang telah bertahun tahun bermain jadi terusik .
Pertanyaan nya, siapa kah sosok “Sang Raja” Solok Selatan tersebut?
Sang “Raja” Solok Selatan yang dimaksud oleh tim xpost diduga ini adalah Bupati Solok Selatan Khairunnas alias Nas Kilin, serta para “mafia” yang berada dilingkaran orang nomor satu di Solok Selatan, dan bisa jadi penyebab nekatnya AKP Dadang menembak AKP Ryanto, diduga ada kaitannya dengan Bupati Solok Selatan Khairunnas dan keluarga.
Bupati Khairunnas dikenal sebagai sosok otoriter, mempunyai banyak anak buah baik dari preman maupun aparat, sebelum jadi Bupati di Solok Selatan Nas kilin sebutan TOP Khairunnas adalah eks Ketua DPRD Solsel juga berasal dari keluarga yang ditakuti oleh masyarakat Sangir Solok Selatan.
Khairunnas serta anak nya yang menjadi Ketua DPRD Solsel saat ini beserta keluarga besarnya diduga menguasai tambang tambang ilegal di kabupaten Solok Selatan . Narasumber yang tidak mau disebutkan namanya di dalam berita menyampaikan bahwa ,
“Nas kilin (Khairunnas) beserta anak dan kluarga nya ini diduga pemilik dari aktifitas PETI yang di bongkar oleh AKP Ryanto, tambang galian C ilegal itu sebagian kecil hanya pemicu saja, karena sebelumnya Kasat Reskrim ini juga telah meungkap beberapa kasus PETI dan menangkap para pekerja nya dibeberapa tempat tambang emas ilegal, banyak nya penangkapan yang dilakukan oleh Kasat reskrim diduga sang “Raja” atau keluarga sang “Raja” marah besar , karena merasa terusik oleh sepak terjang sang Kasat reskrim Ryanto , dan diduga kuat menjadi salah satu faktor mengamuknya AKP Dadang, ujar narsum
Narsum menambahkan AKP Dadang ini orang terdekat Nas Kilin atau bisa di sebut “anak buah nya” Nas Kilin (panggilan untuk Bupati Khairunnas) , imbuhnya
Disebutkan narsum, Karena Kasat Reskrim Ryanto telah menangkap sopir, dan menahan mobil dan pekerja yang dilapangan, maka inisial S mengadukan hal tersebut ke Kabag Ops AKP Dadang, yang diduga sbelumnya ada perintah dari sang “Raja” , AKP Dadang lantas menemui AKP Ryanto, dan terjadilah perdebatan diantara kedua yang membuat AKP Dadang menembak Kasat reskrim Ryanto setelah itu AKP Dadang pergi ke Perumahan Polres Solok Selatan dan menembakkan pistolnya ke arah rumah dinas kapolres , lalu ia menghilang.
Untuk diketahui pada tanggal 21 Agustus 2024 yang lalu, dikutip dari salah satu media online meungkapkan berikut ulasannya ;
Pantauan wartawan dilapangan, mulai dari hulu Sungai Batang Hari sampai Batu Bakawik, terlihat jelas aktifitas tambang emas ilegal itu marak disepanjang aliran sungai. Terpantau ada sekitar lebih kurang 60 unit alat berat jenis Excavator serta Dompeng dan Kapal Pencari Emas yang saat ini merusak alam Solok Selatan.
Aktifitas PETI ini bukan rahasia umum lagi di Kabupaten Solok Selatan, aktifitas ilegal tersebut ternyata sudah bertahun-tahun berjalan dengan aman tanpa ada penindakan dari APH setempat. Informasi yang beredar dilapangan, diduga ada keterlibatan keluarga orang nomor satu di wilayah tersebut, oknum para wakil rakyat (DPRD) setempat serta pengusaha luar yang diduga terlibat dalam aktifitas tambang emas ilegal di sepanjang Sungai Batang Hari tersebut.
Kasat Reskrim AKP Ryanto berjanji ke media akan segera menertibkan para pelaku tambang ilegal tersebut, yang diucapkan nya pada bulan Agustus 2024 yang lalu.
Dan pada saat Kapolda Sumbar dan Tim turun ke polres Solok Selatan yang melihat lansung titik lokasi adanya tambang ilegal yang menjadi motif penembakan oleh beberapa media, diduga Bupati Khairunnas telah mempersiapkan armada (mobilisasi) dan beserta “orang orang nya” mengarahkan Kapolda Sumbar dan tim menuju lokasi tambang tersebut tetapi tidak melewati tempat aktivitas PETI yang diduga miliknya atau keluarga nya ,ungkap narasumber
Semoga media dari provinsi Riau bisa menaikkan berita, karena di sangir saat ini suasana memanas sejak pilkada dan juga informasi ini sangat kuat kaitannya dengan peristiwa kasus Polisi Tembak Polisi smoga aparat penegak hukum membongkar fakta sbenarnya, satu hal pastinya kita tak boleh lansung menuduh dan tetap memakai azaz praduga tak bersalah walaupun pun sebagian masyarakat tahu motif dibelakang terjadi nya penembakan tersebut, tutupnya
Sampai berita ini terbit tim media masih berusaha mencari kontak dan akan segera menghubungi Bupati Khairunnas terkait keterangan narsum tersebut.
sumber (sumbarkata,tribunnews, suarabutesarko,kilat.com dll)