Mataxpost|Nasional – Kabid Propam Polda Jawa Tengah Kombes Aris Supriyono mengatakan penembakan yang dilakukan Aipda Robig terhadap Gamma Rizkynata Oktafandy (17) siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah, tidak terkait dengan peristiwa pembubaran tawuran.(04/12/2024)
“Kemudian penembakan yang dilakukan terduga pelanggar tidak terkait dengan pembubaran tawuran yang sebelumnya terjadi,” kata Aris pada rapat dengan Komisi III DPR, Selasa (3/12).
Ia menjelaskan saat itu Aipda Robig tengah pulang dari kantor. Di jalan, kendaraan yang ditumpanginya dipepet oleh kendaraan yang tengah kejar-kejaran.
Aipda Robig (R) lalu menunggu kendaraan tersebut dan melepaskan tembakan.
Motif yang dilakukan oleh terduga pelanggar dikarenakan pada saat perjalanan pulang mendapati satu kendaraan yang dikejar kemudian memakan jalannya terduga pelanggar, jadi kena pepet, akhirnya terduga pelanggar menunggu tiga orang ini putar balik, kurang lebih seperti itu dan terjadilah penembakan,” ujarnya.
Ia menjelaskan akibat peristiwa itu, Gamma meninggal dunia.
Pada hari ini, Komisi III rapat dengan Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar membahas soal kasus Aipda Robig menembak Gamma hingga tewas.
Irwan dalam rapat itu menyampaikan permohonan maaf dan menyatakan siap dievaluasi buntut kasus penembakan oleh anggotanya tersebut.
“Sepenuhnya saya siap bertanggung jawab, saya siap dievaluasi, apa pun bahasanya saya siap menerima konsekuensi dari peristiwa ini,” kata Irwan dalam rapat.
Sebelum nya diberitakan Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengklaim Bripka R melepaskan tembakan hingga menewaskan pelajar SMKN 4 Semarang berinisial GRO (16) saat hendak membubarkan tawuran. Selain GRO tewas, ada dua rekannya yang mengalami luka.
Irwan menjelaskan sekitar pukul 01.00 WIB, Senin (25/11), Bripka R sedang melintas di wilayah Semarang Barat. Saat itu, Bripka R melihat tawuran antar geng Tanggul Pojok dan kelompok Seroja. Anggota polisi itu disebut hendak membubarkan tawuran tersebut.
Bukti kebohongan yang dilakukan Kapolrestabes Semarang untuk melindungi anggota nya dengan terungkapnya CCTV yang ditemukan di TKP
Beredar video rekaman CCTV aksi penembakan siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah (Jateng) oleh oknum polisi. Dalam video tersebut tidak terlihat aksi tawuran antar gangster sebagaimana narasi yang disampaikan oleh polisi setempat.
Dalam rekaman CCTV ini terlihat oknum polisi diduga anggota RZ Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang menembak beberapa anak SMA. Salah satu di antaranya inisial GRO yang hingga akhirnya meninggal dunia.
DPR RI meminta Kabid Propam Polda Jateng, Ditreskrimum Polda Jateng, dan Kapolrestabes Semarang untuk mengusut tuntas kasus penembakan terhadap saudara almarhum Gamma Rizkynata Oktaviandi secara profesional, transparan, dan akuntabel. Serta mengungkap seluruh pelaku yang terlibat, ungkap Habiburokhman.
Berdasarkan unggahan yang beredar di media sosial, ada narasi dalan bahasa Jawa yang menyebut bahwa ada gerombolan polisi baru selesai pesta narkoba menembaki anak-anak di Semarang.
“Infone lur. Mau sore jarene ono gerombolan polisi sakaw bar pesta narkoba. Gawe rusuh nembaki bocah-bocah neng daerah sampokong semarang. Korbane cah stm 4,yatim piatu. Sing 2 kritis. Jarene polisine langsung melarikan diri ono wong 5 gowo pistol lan gowo baju dinas,” begitu bunyi narasi yang beredar.***