Pekanbaru – Masih hangat nya beita dugaan penyelewengan APBD pekanbaru TA 2024 yang melibatkan Pj Walikota Risnandar dan Sekdako Indra Pomi ,senin 02/12/2024 tersiar kabar KPK gelar OTT di pekanbaru , Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Pejabat (Pj) Walikota Pekanbaru Risnandar Mahiwa dan Sekdako Indra Pomi serta beberapa kepala OPD saat berada di “IKN” sebutan kantor Walikota Pekanbaru Kawasan Tenayan Raya oleh sebagian kalangan aktivis pekanbaru.(02/12/2024)
Sebelum nya diberitakan dugaan penyelewengan APBD 2024 yang dimaksud karena adanya dugaan konspirasi jahat antara Pj Walikota Risnandar dan Sekdako Indra Pomi serta oknum Pejabat di SKPD pemkot pekanbaru menggoroti APBD kota Pekanbaru TA 2024 ,hal ini sudah tercium sejak beberapa bulan terakhir ini, dengan nilai mencapai 600 juta sampai 1,2 miliar setiap bulannya, berita diterbitkan pada tanggal 13/11/2024 dengan berjudul “Dugaan Penyelewengan APBD 2024 Oleh Oknum Pejabat Pemkot Pekanbaru Salah Satu Penyebab Terjadinya Defisit Anggaran”
Informasi ini didapatkan oleh tim Xpost dari narasumber yang bisa dipercaya yang tidak mau disebutkan namanya , narsum tersebut meuangkapkan bahwa telah diduga terjadi penyelewengan APBD kota setiap bulannya yang dihitung semenjak Pj Walikota RS menjabat dari bulan Mei yang lalu, Pj Walikota RS dan Sekdako IP diduga telah meminta ke Kepala Bagian Keuangan BPKAD untuk mencairkan uang sebesar 600 juta hingga 1,2 miliar yang diajukan melalui biro bagian umum ,dinas kesehatan, RS. Madani, PUPR dan beberapa OPD dilingkungan pemkot pekanbaru.
Jadi diduga setiap bulan , Pj Walikota Risnandar Mahiwa dan Sekdako Indra Pomi meminta sejumlah uang yang bernilai fantastis dari nominal 600 juta sampai 1,2 miliar kepada setiap kepala OPD dari semua SKPD secara bergiliran dan diduga uang tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi pejabat tersebut.
Uang tersebut di cairkan dan dibayarkan secara tunai melalui bagian keuangan BPKAD yang ditanda tangani oleh Sekretaris Kota IP dengan dalih sebagai GU (Ganti Uang) dari hampir semua anggaran dari kegiatan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru pada tahun 2024 .
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Senin (2/12/2024). “Iya benar, penangkapan terhadap Pj. Walkot Pekanbaru,” kata Wakil Ketua KPK Johanis Tanak, Senin malam.
Secara terpisah, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyebut bahwa tim Lembaga Antirasuah mempunyai waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum penyelenggara negara yang ditangkap. Namun, Ghufron belum mengungkap identitas penyelenggara negara yang dicokok oleh KPK. Dia hanya meminta masyarakat untuk bersabar menunggu hasil pemeriksaan tim KPK di lapangan.