Pekanbaru, 4 Maret 2025 โ Awan gelap menyelimuti harapan warga Pekanbaru setelah kebijakan Wali Kota Agung Nugroho menurunkan tarif parkir kini terancam dibatalkan oleh DPRD!
Peraturan Wali Kota (Perwako) No. 2 Tahun 2025 yang menetapkan tarif parkir kendaraan roda dua sebesar Rp1.000 dan roda empat Rp2.000 baru seumur jagung, tetapi pada Senin (3/3), Komisi I DPRD Pekanbaru menggelar rapat tertutup yang diduga membahas cara untuk membatalkannya.
Rapat yang berlangsung sejak pukul 11.00 WIB itu dihadiri Ketua Komisi I Robin Eduar, Wakil Ketua Aidil Amri, serta anggota lainnya seperti Aidhil Nur Putra, Firman, Firmansyah Lc, Muhammad Zahirsyah, Syafri Syarif, dan Wan Agusti. Dari pihak eksekutif, tampak hadir Kabag Hukum Setdako Pekanbaru Edi Susanto, Kadishub Kota Pekanbaru Yuliarso, Kepala UPT Perparkiran Dishub Radinal Munandar, serta Kepala Divisi Operasional Teknis PT Yabisa Sukses Mandiri (YSM) Ichwan Sunadi.
Namun, sikap tertutup Komisi I semakin memperkuat dugaan adanya agenda tersembunyi. Wartawan hanya diizinkan mengambil gambar sejenak sebelum diminta keluar. Hingga malam, rapat masih berlangsung tanpa transparansi sedikit pun kepada publik.
Isu pun merebak, benarkah DPRD tengah mencari celah untuk membatalkan Perwako yang berpihak kepada rakyat?
Masril, Ketua Umum Forum Pekanbaru Kota Bertuah, tak bisa menutupi kekecewaannya.
“Kalau benar mereka ingin membatalkan Perwako, ini jelas pengkhianatan! Wali Kota sudah berjanji menurunkan tarif parkir sejak awal. Lalu, mengapa ada yang mencoba menggagalkannya?” tegasnya.
Pernyataan Masril bukan tanpa alasan. Sebelumnya, PT Yabisa Sukses Mandiri (YSM) yang memegang kontrak pengelolaan parkir selama 10 tahun sejak era Wali Kota Firdaus, disebut-sebut sebagai pihak yang paling dirugikan dengan penurunan tarif.
Kontrak parkir yang dibuat di akhir jabatan Firdaus dianggap lebih menguntungkan perusahaan swasta ketimbang masyarakat. Kini, saat tarif parkir dipangkas, banyak pihak mulai bertanya: siapa yang sebenarnya diuntungkan jika kebijakan ini dibatalkan?
Awak media mencoba meminta klarifikasi kepada Ketua Komisi I Robin Eduar pada pukul 22.30 WIB, jawabannya justru semakin meragukan.
“Kami hanya mendengarkan aspirasi dari Dishub dan Yabisa. Tidak ada keputusan apa pun malam ini,” ujarnya singkat.
Namun ketika ditanya lebih lanjut soal isu revisi Perwako, Robin enggan memberikan jawaban tegas.
“Pada intinya kami mendukung kebijakan dari Wali Kota. Hari ini kami hanya mendengarkan apa yang mereka (Dishub dan Yabisa, red) sampaikan. Itu saja,” imbuhnya.
Publik pun bertanya, jika memang mendukung kebijakan Wali Kota, mengapa perlu rapat tertutup hingga larut malam?
WALI KOTA AGUNG NUGROHO: “KAMI TIDAK AKAN MUNDUR!”
Di tengah gelombang polemik, Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho akhirnya angkat bicara dalam Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kota Pekanbaru, Senin (3/3) petang.
“Kami tidak hanya menurunkan tarif parkir. Kami juga akan mengkaji keseluruhan sistem perparkiran agar lebih transparan dan tidak membebani masyarakat. Kami tidak akan mundur!” tegasnya, disambut riuh tepuk tangan dari peserta sidang.
Tak hanya itu, Agung bersama Wakil Wali Kota Markarius Anwar menayangkan ulang cuplikan video kampanye mereka, di mana mereka berjanji menurunkan tarif parkir sejak hari pertama menjabat.
“Hari pertama kami menjabat, hari itu juga tarif parkir kami turunkan!” suara Agung menggema dalam video tersebut, mempertegas komitmennya kepada rakyat.
Kini, publik menanti: apakah DPRD akan berpihak pada rakyat, atau justru menjadi perpanjangan tangan kepentingan tertentu? Berita dilansir dari riauaktual.com
PEKANBARU DI PERSIMPANGAN!
About The Author
Eksplorasi konten lain dari ๐๐๐๐๐๐๐๐๐.๐๐๐
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
