Scroll untuk baca artikel
Example 816x612
Example floating
Example floating
Example 728x250 Example 728x250
Stadion Utama Riau

Nasibmu Kini, Stadion Utama Riau: Harta Terpendam yang Dianggap Beban

2519
×

Nasibmu Kini, Stadion Utama Riau: Harta Terpendam yang Dianggap Beban

Sebarkan artikel ini

Riau – Stadion Utama Riau, salah satu warisan terbesar Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII 2012, kini seperti kapal besar yang kehilangan arah di samudra luas. Dibangun dengan biaya Rp1,2 triliun, stadion megah ini justru berubah menjadi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), alih-alih menjadi ikon kebanggaan dan mesin ekonomi daerah. (03/05)

MataXpost.com
Example 670x550
Tiada Kebenaran Yang Mendua

Gubernur Riau Abdul Wahid bahkan secara terbuka menyatakan wacana penjualan stadion kepada investor swasta karena tingginya biaya perawatan yang tak sebanding dengan manfaat.

โ€œSaya sudah berpikir untuk menjual Stadion Utama. Beberapa sudah saya tawarkan ke investor, tapi memang belum ada yang berminat,โ€ ujar Wahid dalam Rapat Kerja Perangkat Daerah dilansir dari Riau Pos,Jumat (2/5/2025).

Namun, persoalan ini tak berhenti di meja gubernur. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau sejak dari Bobby Rahmat hingga Erisman Yahya yang sebagai pihak teknis dinilai “GAGAL TOTAL” mengoptimalkan potensi stadion. Event yang digelar sejauh ini tidak punya daya saing nasional, bahkan sering kali sepi penonton lokal, Minimnya kreativitas, lemahnya jejaring dengan federasi olahraga, tanpa inovasi yang berkelas dan absennya strategi pemasaran membuat stadion bak emas terpendam yang tak kunjung digali.

โ€œBukan hartanya yang salah, tapi pemimpinnya kurang cerdas. Kadispora pun tak bisa memanfaatkan kapal besar ini untuk berlayar jauh. Kalau saja dikelola oleh pemimpin gesit dengan tim profesional, Stadion Utama bisa menopang APBD, bukan membebani,โ€ kritik seorang pengamat olahraga Riau yang enggan disebutkan namanya.

Rekomendasi Perbaikan:

1.Bentuk Tim Khusus Aset Eks PON: Libatkan lintas sektor, termasuk BUMN, swasta nasional, dan federasi olahraga.

2.Rekrut Manajemen Profesional: Jangan hanya mengandalkan ASN, gandeng promotor berpengalaman mengelola venue besar.

3.Perbaiki Kualitas Event: Fokus pada event berkelas: Liga 1, Piala Menpora, konser nasional, e-sports, bukan turnamen lokal sepi.

4.Aktifkan Public-Private Partnership (PPP): Tawarkan skema bagi hasil, bukan jual putus, untuk menarik investor.

5.Perkuat Promosi dan Branding: Bangun kampanye besar agar Stadion Utama Riau dikenal sebagai venue nasional-internasional.

Jika gubernur dan timnya terus ngotot menjual aset ini, itu tak lain adalah cermin kepanikan pemimpin yang gagal membaca potensi. Bukan hanya gagal berinovasi, tapi juga gagal membayangkan masa depan. Stadion yang kini dianggap beban sesungguhnya bisa disulap menjadi berlian yang menopang ekonomi daerah, bila saja dikelola dengan visi yang cerdas.

Stadion Utama Riau tak layak menjadi monumen kemewahan tanpa makna. Dengan strategi tepat dan keberanian memimpin, stadion ini bisa menjadi pusat aktivitas olahraga, pariwisata, dan hiburan sekaligus simbol kebanggaan masyarakat Riau. Saatnya berbenah, sebelum sejarah mencatatnya sebagai aset gagal yang dikorbankan oleh kepemimpinan tanpa visi

About The Author


Eksplorasi konten lain dari ๐Œ๐€๐“๐€๐—๐๐Ž๐’๐“.๐‚๐Ž๐Œ

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Example 468x60