MENU Senin, 08 Des 2025
x
.

Pamitnya Sekda Kampar Hambali: Akibat Memanasnya Hubungan dengan Bupati Ahmad Yuzar?

waktu baca 3 menit
Kamis, 13 Nov 2025 21:06

BANGKINANG โ€” Kejutan politik mengguncang Kabupaten Kampar. Sekretaris Daerah (Sekda) Kampar H. Hambali secara mendadak menyatakan mundur dan memilih pensiun dini, hanya beberapa jam setelah menerima Surat Tugas Uji Kompetensi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama dari Bupati Kampar Ahmad Yuzar, Selasa (11/11/2025).

Langkah Hambali ini langsung menghebohkan publik Kampar. Sosok yang dikenal tegas dan vokal terhadap kebijakan daerah itu disebut mundur karena kecewa pada arah kepemimpinan bupati serta dugaan intervensi dalam proses administrasi jabatan.

Surat Tugas Nomor 800.1.11.1/BKPSDM-MP/404 yang diterbitkan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kampar menginstruksikan Hambali untuk mengikuti uji kompetensi pada Kamis (13/11/2025).

Namun belum genap sehari surat itu diterima, Hambali mengirim pesan pamit di grup WhatsApp resmi Pemerintah Kabupaten Kampar ditujukan langsung kepada bupati, wakil bupati, dan seluruh pejabat eselon II.

โ€œSaya memilih mundur dan pensiun dini,โ€ tulis Hambali singkat.

Kabar mundurnya mantan Penjabat (Pj) Bupati Kampar itu segera menimbulkan spekulasi. Hambali menolak mengikuti uji kompetensi karena menilai Panitia Seleksi (Pansel) tidak netral. Ia menyebut susunan Pansel masih sama seperti saat uji kompetensi sebelumnya pada Oktober lalu, yang juga ia tolak.

โ€œPansel tidak ditukar. Sudahlah, sudah malas saya ribut-ribut,โ€ ujarnya.

Hambali menyoroti masuknya Firdaus, Kepala Dinas PMD Provinsi Riau sekaligus kakak kandung Wakil Bupati Kampar Hj. Misharti, sebagai anggota Pansel.

Meski satu anggota telah diganti, menurut Hambali, unsur kedekatan personal masih kuat. Dua nama lain yang disebutnya adalah Zulher dan Neflizal, bersama Ketua Pansel Prof. Ilyas Husti.

Sumber internal menyebut Kepala BKPSDM Kampar, Syarifudin, sempat berupaya membujuk Hambali agar tetap bertugas dengan menawarkan posisi Staf Ahli Bupati. Tawaran itu ditolak mentah-mentah.

โ€œUji kompetensi ini juga mau menghajar saya. Saya memilih mundur dan pensiun saja. Pensiun dini,โ€ kata Hambali tegas.

Hambali juga mengkritik pelaksanaan uji kompetensi yang menurutnya boros anggaran. Ia menilai kegiatan tersebut seharusnya bisa dilakukan di kantor bupati atau BKPSDM, bukan di hotel berbintang, apalagi hanya diikuti satu peserta.

โ€œKenapa tidak di kantor bupati saja atau di BKD? Ini buang-buang duit negara,โ€ sindirnya.

Sebelum pengunduran dirinya, tepat 10 November 2025, dua tahun masa jabatannya sebagai Sekda, Hambali sempat menyampaikan pesan internal kepada bupati agar dirinya dievaluasi melalui uji kompetensi sesuai aturan masa jabatan minimal.

Dalam pesan yang sama, ia juga mengisyaratkan niat untuk โ€œhijrahโ€ yang bisa berarti pensiun dini atau pindah ke pemerintah provinsi.

โ€œYang penting efisiensi anggaran dijaga untuk kepentingan masyarakat Kampar,โ€ pungkasnya yang dikutip dari Riaupos

Hubungan dingin antara Bupati Ahmad Yuzar dan Hambali bukan rahasia. Keduanya beberapa kali bersilang pandang dalam rapat strategis. Hambali dikenal kritis terhadap penggunaan anggaran dan gaya kepemimpinan bupati, sementara di sisi lain muncul dugaan intervensi politik dalam kebijakan birokrasi.

Situasi ini sempat menjadi perhatian DPRD Kampar, yang mengingatkan agar konflik internal tidak berdampak pada stabilitas pemerintahan daerah. Namun keputusan Hambali mundur menandai titik puncak dari ketegangan tersebut.

Langkah Hambali menjadi sinyal keras di tengah carut-marut birokrasi Kampar. Di saat banyak pejabat memilih diam, ia menutup masa jabatannya dengan langkah berani mundur di tengah tekanan.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x
    x