Mataxpost|Heboh, Beredar sebuah selebaran yang mengatasnamakan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dan Koperasi Primer Kartika ( Kodim0301) yang bermaksud agar pengelolaan pedagang di jalan cut nyak dien berada dibawah mereka. (06/10/2024)
Berita sebelumnya yang pernah dimuat di mataxpost.com yang berjudul ” Diduga Oknum Lpm dan Pemko pekanbaru memakai aparat mengintimidasi masyarakat pedagang kaki lima pekanbaru ” mendapat respon dari Pj walikota Risnandar.
Melalui chat via WhatsApp pribadinya, Risnandar mengatakan bahwa ;
“selama ini umkm itu dikuasai kelompok dan tdk menaati aturan terkait umkm, tdk ada masuk PAD, membuat kemacetan, pengelolaan sampah yg tdk tertata dlsbagainya,kami membuat team untuk mendudukan kembali sesuai aturan yg ada, untuk ditata kembali, karena selama ini masyarakat pun komplen ke pemko terhadap aktivitas dstu salah satu kemacetan, maka saya membentuk team yg didalamnya ada Polres dan Kodim sebagai unsur forkopimda dalam bidang kamtibmas ”
Jika ada yang lakukan intimidasi sampai lakukan perusakan itu adalah perbuatan oknum bukan dari team.
Disaat disinggung soal selebaran yang berisikan pengelolaan umkn jalan cut nyak dien harus di bawah LPM dan Koperasi Primer Kartika yang mewajibkan iuran sebesar 700 ribu ke pada para pedagang, Pj Walikota Risnandar mengaku tidak mengetahui nya.
“Makanya kami lakukan penataan untuk hal dimaksud, bahwa pemerintah hadir ditengah masyarakat” ujarnya
“Bukan sebaliknya yg selama ini oknum oknum tertentu bermain” imbuh Pj Walikota
Diketahui bahwa surat selebaran tersebut di berikan kepada para pedagang sebelum Pj Walikota Risnandar menerbitkan Sk untuk Team penertiban, dan Sk dari Pj Walikota tidak menunjuk siapa yang berhak lakukan pengelolaan, yang jelas Risnandar menambahkan
“Insha Allah penataan umkm ini tetap kita libatkan juga teman2 yg sdh ada namun harus sesuai aturan”
Saat team bertanya soal kisruh yang timbul akibat penertiban yang dilakukan team dari pemko yang dilihat dari vidio yang beredar, ada beberapa oknum petugas melakukan perusakan terhadap token listrik milik pedagang, Pj Walikota menjawab;
“Kalau yg teknis dilapangan koordinasi k kadis perindag ya ,karena sdh dibentuk team” tutupnya
Pihak pengelola pedagang jalan cut nyak dien kepada awak media mengatakan bahwa pak Pj Walikota Risnandar tidak mengetahui bagaimana awal pembentukan pedagang wisata kuliner ini, dari cuma 7 orang sampai seramai ini, para pengelola inilah yang berjuang untuk menghidupkan umkm di kota pekanbaru yang sebelumnya perekonomian masyarakat hancur diakibatkan pasca covid 19 yang lalu.
“Kami bersedia ditertibkan dan ditata secara baik dan bayar PAD sesuai aturan yang berlaku, tetapi kami tidak ingin masyarakat di intimidasi oleh petugas yang turun ke lapangan, dan melakukan perusakan terhadap barang barang milik para pedagang.” ujar pengelola yang tak mau disebutkan namanya
Diduga dikarenakan surat selebaran pertama tidak direspon oleh para pedagang, oknum Lpm dan oknum aparat memanfaatkan Sk yang diterbitkan oleh Pj Walikota untuk menguasai lapak pedagang, sampai berita ini ditayangkan situasi dilapangan membuat resah warga yang berjualan.