banner 468x60
EdukasiHari Anti Korupsi

Pentingnya Generasi Z Sadar Tentang Bahaya Korupsi

34
banner 468x60

Mataxpost| SETIAP tanggal 9 Desember, kita memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia. Suatu momentum bagi seluruh dunia, khususnya Indonesia untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap korupsi dan merefleksikan langkah-langkah yang telah ditempuh untuk memberantas korupsi.

Korupsi merupakan penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi atau kelompok, yang mengakibatkan kerugian pada negara atau masyarakat secara umum. Penyalahgunaan kekuasaan ini telah menghambat kemajuan dan keadilan sosial di banyak negara, termasuk Indonesia.

MataXpost.com
banner 300x600
Tiada Kebenaran Yang Mendua

Berdasarkan Corruption Perception Index (CPI) 2023 yang diluncurkan oleh Transparency International, Indonesia memiliki skor CPI yang stagnan dari tahun 2022 senilai 34. Skor CPI yang semakin rendah (mendekati nol) menunjukkan bahwa negara yang bersangkutan semakin korup. Stagnannya skor CPI ini menjadi refleksi bahwa korupsi masih menjadi masalah yang melekat di masyarakat.

Upaya pemberantasan korupsi di Indonesia juga belum cukup efektif dan tidak menghasilkan perubahan yang signifikan. Oleh karena itu, penting untuk membangun generasi bebas korupsi sejak dini, khususnya Generasi Z, sebagai dasar untuk menciptakan masa depan yang lebih transparan dan akuntabel.

Generasi Z merupakan generasi yang lahir mulai tahun 1997-2012. Mereka memiliki keinginan untuk memberikan suatu perubahan yang berdampak positif bagi orang lain. Potensi yang ada pada Gen Z sangat penting untuk dikembangkan sebagai pilar untuk membangun budaya anti-korupsi di masa depan.

Gen Z bertumbuh dengan perkembangan internet dan teknologi, sehingga membuat mereka mahir dalam menggunakan alat digital untuk berkomunikasi dan berbagi informasi.

Kemahiran Gen Z dalam menggunakan teknologi informasi ini bermanfaat untuk mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam memerangi korupsi. Transparansi tidak hanya tentang membuat suatu informasi tersedia, tetapi memastikan bahwa informasi tersebut dapat dengan mudah diakses, dipahami, dan digunakan oleh warga negara.

Kemahiran dalam teknologi semata tentu tidak cukup untuk memberantas korupsi. Gen Z harus menginternalisasi prinsip-prinsip anti korupsi seperti kejujuran, tanggung jawab, kemandirian, kedisiplinan, kerja keras, kesederhanaan, keberanian, kepedulian, dan keadilan. Nilai-nilai tersebut harus diajarkan dan diterapkan sejak usia dini, untuk membentuk karakter yang kuat dan integritas yang tinggi.

Dalam upaya untuk membangun kepribadian Gen Z yang paham akan budaya anti korupsi, penting bagi para pendidik baik di sekolah maupun perguruan tinggi untuk menginternalisasi budaya anti korupsi dalam pendidikan.

Contoh kebijakan yang dapat diterapkan di lingkungan kampus seperti dilarangnya menggunakan joki untuk mengerjakan tugas, tidak boleh titip absen, tidak boleh menyontek saat ujian dapat membantu mahasiswa untuk menginternalisasi budaya anti-korupsi. Tindakan-tindakan seperti menggunakan joki, titip absen, dan menyontek merupakan jalan pintas yang tidak etis, dan hal ini merupakan tindakan korupsi.

Selain menginternalisasi prinsip-prinsip anti korupsi, diperlukan juga pengetahuan terkait korupsi yang dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan. Pengetahuan akan jenis-jenis tindak pidana korupsi seperti penyuapan, pemerasan, pencucian uang, gratifikasi, harus dimengerti oleh gen Z supaya mereka dapat terhindar dan memilih untuk tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan tersebut di masa depan.

Dalam dunia pendidikan, dapat diadakan sosialisasi, mata kuliah khusus tentang korupsi, bahkan simulasi atau role play dalam tindak pidana korupsi, supaya mahasiswa dapat berlatih untuk mengambil tindakan yang mencerminkan sikap anti-korupsi.

Korupsi telah mengikis kepercayaan, melemahkan demokrasi, dan menghambat pembangunan ekonomi. Diperlukan generasi-generasi penerus untuk memutus akar masalah korupsi. Gen Z merupakan pilar dalam membangun masa depan Indonesia, khususnya dalam membangun budaya anti-korupsi.

Peran pendidik sangat penting untuk membangun gen Z yang paham akan budaya anti korupsi. Tidak hanya guru, peran orang tua pun tentu sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran sejak kecil karena kejujuran merupakan dasar untuk memberantas korupsi.

(Yohanes Mario Pratama.S.E,,M,Acc)

About The Author

banner 300250
banner 468x60
Exit mobile version
Verified by MonsterInsights